Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, kesehatan dan gizi ibu yang buruk, pola asuh dan stimulasi psikososial tidak memadai. Tesis ini membahas determinan stunting pada anak usia 6 – 23 bulan di Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan proporsi stunting pada anak usia 6 – 23 bulan di provinsi NTT sebesar 32,8%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan signifikan dengan stunting di antaranya adalah usia anak (OR: 1,723 CI 95% 1,215-2,445), jenis kelamin (OR: 1,777 CI 95% 1,305-2,419), BBLR (OR: 2,106 CI 95% 1,206-3,423), PBLR (OR: 1,768 CI 95% 1,133-2,759), riwayat penyakit infeksi (OR: 1,548 CI 95% 1,141-2,099), tingkat pendidikan ibu (OR: 1,555 CI 95% 1,136-2,127), dan sanitasi jamban (OR: 1,881 CI 95% 1,384-2,555). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor paling dominan terhadap stunting yaitu riwayat penyakit infeksi dengan nilai OR terbesar (p-value 0,003; OR: 2,244). Anak yang memiliki riwayat penyakit infeksi berisiko stunting sebesar 2,2 kali lebih tinggi dibandingan dengan anak yang tidak memiliki riwayat penyakit infeksi setelah dikontrol variabel usia anak, jenis kelamin, berat badan lahir, panjang badan lahir, dan sanitasi jamban.
Stunting is the impaired growth and development that children experience from chronic malnutrition, repeated infection, poor maternal health, and inadequate psychosocial stimulation. The focus of this study is determinants of stunting on 6 – 23 months children in East Nusa Tenggara Province using data from the Study of Indonesian Nutritional Status in 2021. This research is a quantitative study used cross sectional design. The results showed that the proportion of stunting in 6-23 months in NTT province was 32.8%. The results of bivariate analysis showed that variables significantly associated with stunting included child age (OR: 1.723 CI 95% 1.215-2.445), gender (OR: 1.777 CI 95% 1.305-2.419), LBW (OR: 2.106 CI 95% 1.206-3.423), LBH (OR: 1.768 CI 95% 1.133-2.759), history of infectious disease (OR: 1.548 CI 95% 1.141-2.099), maternal education (OR: 1.555 CI 95% 1.136-2.127), and toilet sanitation (OR: 1.881 CI 95% 1.384-2.555). The results of multivariate analysis showed that the most dominant factor of stunting was history of infectious disease (p-value 0,003; OR: 2.244). Children who have history of infectious disease are at risk of stunting by 2.2 times higher than children who do not have history of infectious disease after being controlled by child age, gender, LBW, LBH, and toilet sanitation.