Salah satu dampak globalisasi pada aspek sosial budaya adalah berkembangnya industri hiburan dari Korea Selatan yang dikenal dengan Kpop. Ketertarikan para penggemar dengan group kpop terlihat dari pembelian merchandise, misalnya photocard, sebagai bentuk cinta dan dukungan kepada idolanya tersebut. Pengiriman kpop merchandise dapat dilakukan dengan menggunakan jasa ekspedisi. Penelitian ini membahas tanggung jawab perusahaan ekspedisi terhadap kerusakan barang menurut peraturan perundang-undangan; dan secara khusus membahas tanggung jawab PT Sicepat Ekspres terhadap kerusakan kpop merchandise yang dilakukan oleh pegawainya. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normative dengan pendekatan kasus (case approach) serta menggunakan data sekunder yang diperoleh secara studi kepustakaan yang diperkuat dengan wawancara. Hasil penelitian menujukkan bahwa berdasarkan Pasal 193 ayat (1) UU LLAJ, perusahaan ekspedisi bertanggung jawab terhadap kerusakan barang kiriman selama dapat dibuktikan bahwa kerusakan tersebut diakibatkan oleh penyelenggaraan angkutan. Hal ini juga berlaku dalam hal terjadi kehilangan atau musnahnya barang kiriman. Selain itu, PT Sicepat Ekspres bertanggung jawab terhadap kerusakan paket kpop merchandise yang disebabkan oleh kesalahan pegawainya sebagaimana dalam ketentuan Pasal 191 UU LLAJ. Hal ini karena terdapatnya hubungan hukum ketenagakerjaan antara PT Sicepat Ekspres sebagai majikan dan pegawainya. Akibatnya majikan bertanggung jawab terhadap pihak ketiga untuk membayar ganti rugi atas kesalahan atau kelalaian yang dilakukan pekerjanya dalam pelaksanaan tugasnya sebagaimana diatur dalam Pasal 1367 KUH Perdata. Untuk memitigasi resiko pembayaran ganti rugi kepada pihak ketiga atas kerusakan barang kiriman karena sebab apapun terutama karena kesalahan atau kelalaian pegawianya, sebaiknya perusahaan ekspedisi menggunakan asuransi.

---

One of the impacts of globalization on social and cultural aspect is the growth of the entertainment industry from South Korea, known as Kpop. The interest of fans in Kpop groups can be seen through purchasing merchandise, such as photocards, as a form of love and support for their idols. Delivery of kpop merchandise can be done by using courier services. This research discusses the responsibility of expedition companies for damage to goods according to statutory regulations; and specifically discusses the responsibility of PT Sicepat Ekspres for damage to kpop merchandise committed by its employees. This research uses a normative juridical method with a case approach and uses secondary data obtained by literature study reinforced by interviews. The results showed that based on Article 193 paragraph (1) of the Land Traffic and Transportation Law, the expedition company is responsible for damage to the shipment as long as it can be proven that the damage was caused by the transportation. This also applies in the event of loss or destruction of the shipment. In addition, PT Sicepat Ekspres is responsible for damage to kpop merchandise packages caused by the fault of its employees as in the provisions of Article 191 of the Land Traffic and Transportation Law. This is because there is an employment law relationship between PT Sicepat Ekspres as an employer and its employees. As a result, employers are liable to third parties to pay compensation for errors or omissions committed by their employees in the performance of their duties as stipulated in Article 1367 of the Civil Code. To mitigate the risk of paying compensation to third parties for damage to the shipment due to any cause, especially due to the error or negligence of its employees, the expedition company should use insurance.