UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Tarekat Sammaniyah di Majelis Umariyah 19 Ilir Palembang (Tahun 2020) = Tarekat Sammaniyah in Majelis Umariyah 19 Ilir Palembang (year 2020)

Fernando Justiciano Subandi; Siti Rohmah Soekarba, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Penelitian ini membahas tentang tarekat Sammaniyah di Majelis Umariyah di Kelurahan 19 Ilir, Kota Palembang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh eksistensi tarekat Sammaniyah di Palembang sejak abad ke-18 yang mengalami pembatasan dari kolonial Belanda pada abad ke-19 dan mendapat stigma dari kalangan modernis pada abad ke-20, tetapi terdapat Majelis Umariyah yang masih bertahan melestarikan ajaran tarekat Sammaniyah di Palembang sejak 1906 sampai saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menelusuri latar belakang berdirinya Majelis Umariyah dan aktivitas spiritual yang dipraktikkan pada majelis tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penelitian lapangan dan kepustakaan. Majelis Umariyah didirikan oleh Ki Kemas Haji Umar untuk meneruskan tradisi keilmuan Islam di Palembang. Majelis Umariyah mengajarkan tarekat Sammaniyah serta tradisi beratib kepada masyarakat yang dihadapkan pada tantangan zaman. Ajaran tarekat di Majelis Umariyah yang dominan pada doktrin syariat tidak dianggap bertentangan dengan kebijakan Keresidenan Belanda dan tidak sesuai dengan tuduhan kalangan modernis. Tarekat Sammaniyah yang diajarkan tidak terlalu rumit dan dapat dikerjakan pengamalnya tanpa harus meninggalkan kegiatan duniawi, sehingga dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan material dan spiritual.

This study discusses the Sammaniyah tariqa in Majelis Umariyah in Kelurahan 19 Ilir, Palembang City. This research was motivated by the existence of the Sammaniyah tariqa in Palembang since the 18th century which experienced restrictions from the Dutch colonial in the 19th century and was stigmatized by modernists in the 20th century, but there Majelis Umariyah strived to preserve the teachings of the Sammaniyah tariqa in Palembang since 1906 until now. Therefore, this study aims to trace the background of the establishment of the Umariyah Council and the spiritual activities practiced at the assembly. This research uses a qualitative approach by using field and literature research techniques. The Majelis Umariyah Council was founded by Ki Kemas Haji Umar to continue the tradition of Islamic scholarship in Palembang. The Majelis Umariyah taught the Sammaniyah tariqa and the tradition of beratib to people who were faced with the challenges of the modern times. The teachings of the tariqa in the Majelis Umariyah, which has a dominant Sharia doctrine, were not considered contrary to the policy of the Dutch Residency and did not conform to the accusations of modernists. The Sammaniyah tariqa taught is not too complicated and can be done by practitioners without having to abandon worldly activities, to achieve harmony between material and spiritual deprivation.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Fernando Justiciano Subandi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LIbUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : vi, 19 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-24-00221501 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920529821
Cover