Obesitas sentral yaitu obesitas yang menyerupai apel, dimana lemak disimpan pada bagian pinggang dan rongga perut. Tujuan utama dari penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada pekerja di PT. X Kota Semarang dan faktor yang paling berhubungan terhadap kejadian obesitas sentral. Penelitian ini menggunakan desain cross- sectional dengan jumlah sampel sebanyak 110 orang pekerja. Penelitian ini mengolah data primer yang didapatkan dengan cara wawancara dan pengukuran antropometri. Variabel independen yang diteliti yaitu faktor perilaku berisiko meliputi aktifitas fisik, status merokok, dan asupan gizi (energi, protein, lemak dan karbohidrat). Faktor sosial meliputi tingkat pendidikan, status pernikahan dan tingkat pengetahuan. Faktor yang tidak dapat diubah meliputi usia dan jenis kelamin. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Proporsi obesitas sentral pada pekerja di PT. X Kota Semarang sebesar 69,1%. Hasil bivariat menunjukkan obesitas sentral berhubungan signifikan dengan faktor perilaku berisiko yakni asupan energi, asupan lemak, dan asupan karbohidrat; faktor sosial yakni status pernikahan dan faktor yang tidak dapat diubah yakni jenis kelamin. Hasil analisis multivariat diketahui faktor paling berhubungan terhadap obesitas sentral adalah faktor perilaku berisiko yakni asupan karbohidrat dengan OR 11,580 (95% CI: 1,208-111,047). Asupan karbohidrat berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas sentral sebesar 11,58 kali lebih tinggi dibandingkan asupan karbohidrat cukup, setelah dikontrol oleh aktifitas fisik, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, status pernikahan, tingkat pengetahuan, usia, dan jenis kelamin.
Central obesity is obesity that resembles an apple, where fat is stored in the waist and abdominal cavity. The main objective of this study is to determine the factors associated with central obesity in workers at PT. X Semarang City and the factor most related to the incidence of central obesity. This study used a cross-sectional design with a total sample of 110 workers. This study processes primary data that obtained by means of interviews and anthropometric measurements. The independent variables studied were risk behavior factors include physical activity, smoking status, and nutrition intake. Social factors include education level, marital status and level of knowledge. Factors that cannot be changed include age and gender. Bivariate analysis used the chi-square test and multivariate analysis used multiple logistic regression. The proportion of central obesity in workers at PT. X Semarang City is 69.1%. Bivariate results show that central obesity is significantly related to risk behavior factors, include energy intake, fat intake, and carbohydrate intake; social factors, include marital status and factors that cannot be changed, include gender. The results of the multivariate analysis revealed that the factor most related to central obesity was a risky behavior factor, namely carbohydrate intake with an OR of 11.580 (95% CI: 1.208–111.047). Excessive carbohydrate intake can increase the risk of central obesity by 11.58 times higher than adequate carbohydrate intake, after controlling for physical activity, energy intake, protein intake, fat intake, marital status, level of knowledge, age, and gender.