Bakri Siregar adalah penulis beraliran sosialis yang lebih dikenal sebagai kritikus sastra Indonesia. Dia bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat pada tahun 1952, dan memimpin lembaga tersebut pada tahun 1965. Novel berjudul Djejak langkah ini merupakan cetakan kedua, cetakan pertama terbit pada tahun 1945 yang diterbitkan oleh Balai Pustaka. Air dan makannya diganti tiap-tiap hari. Baru saja Hadi keluar di pintu memegang rantang yang berisikan kacang hijau itu, si Uu pun larilah kemuka pintu sangkarnya. Dipatuk-patuknya pintu tak sabar menunggu Hadi datang. Bila tak lekas Hadi membuka pintu itu, akan dirasanyalah patuk si Uu ditangannya. Marah si Uu. Belum cukup lagi marahnya itu. Meskipun kandang itu telah terbuka dan tempat makannya telah berisi nanti, dan Hadi mengangkat tangannya pula, taklah si Uu mau bernyanyi. Namun ia lapar sekali pun, kacang hijau itu tak disentuhnya. Biar si Uu merajuk !