Arsip sebagai representasi identitas merupakan cerminan identitas budaya dari suatu organisasi maupun komunitas. Pada perkembangannya hingga saat ini, arsip terkait identitas mulai dilupakan dan lebih menekankan pada pengembangan arsip digital yang berkaitan dengan kegiatan audit suatu organisasi (manajemen arsip), dibandingkan preservasi konten arsip itu sendiri, khususnya arsip yang berkaitan dengan nilai budaya dan sejarah. Selain itu, adanya globalisasi pada era digital saat ini juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan (khususnya arsip) yang berdampak pada berkurangnya nilai jati diri bangsa terkait identitas. Pada tesis ini akan dijelaskan mengenai konsep representasi identitas berdasarkan objek penelitian yaitu arsip Riouw tahun 1819, dengan menggunakan analisis konten (Schreier) teks secara kualitatif yang kemudian dikaitkan dengan teori identitas budaya (Koentjaraningrat). Temuan yang didapat berdasarkan pada analisis konten, menunjukkan bahwa sebagian besar arsip Riouw merujuk pada tema politik dan hukum yang merupakan bagian dari sistem sosial dari identitas budaya masyarakat Riouw di masa tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa analisis konten dapat dilakukan pada arsip sebagai deskripsi konten, tidak hanya secara fisik dan dapat menjadi acuan untuk memperkuat konsepsi identitas budaya pada bidang arsip, khususnya secara akademis serta sebagai pengembangan ilmu kearsipan secara konseptual.
Archive as a representation of identity is a reflection of the cultural identity of an organization or community. In its development to these days, archive related to identity have begun to be forgotten and emphasize more on developing digital archive related to an organization's audit activities (archive management), rather than preserving the archive content itself, especially related to historical and cultural value. In addition, the existence of globalization in the current digital era also affects various aspects of life (especially archive) which have an impact on reducing the value of national identity. This thesis will explain the concept of identity representation based on the research object, that is the archive of Riouw in 1819 using qualitative content analysis (Schreier) which is then linked to the theory of cultural identity (Koentjaraningrat). The findings obtained are based on content analysis, showing that most of the archive of Riouw refers to political and legal themes which are part of the social system of the Riouw’s people cultural identity at that time. This research shows that content analysis can be carried out on archive as a description of content, not only physically and can be a reference to strengthen the conception of cultural identity in the field of archive, especially academically and as a conceptual development of knowledge.