Upaya Cina untuk mengembangkan kekuatan maritimnya, menghasilkan pencapaian status Cina sebagai negara dengan kapabilitas maritim
blue water navy yang terutama ditandai dengan kepemilikan Cina atas sebuah kapal induk. Pencapaian ini merupakan hasil dari kebijakan strategis Cina yang ditujukan untuk dapat berdiri sebagai negara dominan, sebagai hegemon, di wilayah Asia terutama di kawasan Laut Cina Selatan. Terdapat hubungan kausalitas antara konsep
blue water navy dengan tujuan utama Cina untuk menjadi
regional hegemon melalui pemenuhan indikator-indikator bagi sebuah negara untuk menjadi
regional hegemon. Tulisan ini berupaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong Cina untuk mengembangkan kapabilitas
blue water navy dalam upayanya untuk berdiri menjadi negara hegemon di Laut Cina Selatan. Temuan penulis dari analisa yang dilakukan adalah, setidaknya terdapat tiga faktor utama yang melatarbelakangi pembangunan kapabilitas tersebut, yaitu: Laut Cina Selatan sebagai kawasan untuk melakukan proyeksi kekuatan, Laut Cina Selatan sebagai kawasan dengan sumber daya energi dan non-energi, dan upaya kontrol atas rute perdagangan di Laut Cina Selatan.
China’s effort to develop and expand its navy has resulted in possession of a blue water navy capability which was heavily marked by the possession of an aircraft carrier. This achievement was a result of China’s set of strategic policies that aim is to make China stand as a dominant state in the area, as a hegemon, specifically on the South China Sea. There is a causality between China’s acquirement of a posession blue water navy capability, and its aim to be a regional hegemon. This thesis looks at the indicators for a states’s achievement of regional hegemon status in order to prove the causality between a possession of a blue water navy capabilites and its aim to be a hegemon in the South China Sea. There are at least three factors that drive China to pursue a blue water navy capability, which are: the importance if South China Sea a region for projecting power, South China Sea as a region with abundant amount of natural energy and non-energy resources, and the need to control trade route at the South China Sea.