Tesis ini bertujuan untuk mencari jawaban bagaimana Potensi Konflik
Pemanfaatan Lahan Tambang Emas Dan Galena Kawasan Gunung Bolang
Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan metode
penelitian dan pendekatan kualitatif dengan studi dokumen, observasi dan
wawancara secara mendalam yang berkaitan dengan Potensi Konflik Pemanfaatan
Lahan Tambang Emas Dan Galena Kawasan Gunung Bolang, antara tahun 2000
hingga tahun 2014, Berdasarkan temuan peneliti, faktor-faktor yang
mempengaruhi adanya konflik terjadi dikarenakan rasa tidak puas masyarakat
lokal terhadap perusahaan yang disebabkan adanya perebutan lahan dari
masyarakat, Pengerusakan Lingkungan, ganti rugi lahan yang belum tuntas,
sistem perekrutan karyawan oleh perusahaan yang dinyatakan nepotisme, serta
keberadaan PETI/Gurandil dikawasan tambang selalu memicu potensi konflik
selama tidak ada aturan-aturan yang dapat mewadahi dan mengawasi kepentingan
mereka untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Kemudian Program
community development atau CSR perusahan tambang yang tidak berjalan dengan
semestinya, sehingga menambah sikap antipati dari masyarakat terhadap
perusahaan. Sistem perundang-undangan yang tumpang tindih akan menimbulkan
masalah-masalah baru diarea kawasan pertambangan. Penelitian ini telah dapat
memetakan aktor yang berkonflik yaitu antara: (1). Masyarakat lokal versus
perusahaan pertambangan yang mendapatkan KSO dan hak KP oleh Pihak
perhutani KPH Bogor (2). Konflik antara PETI/Gurandil versus perusahaan
pertambangan. (3). konflik antara sesama PETI/Gurandil yang terjadi karena
gesekan yang diakibatkan perebutan urat emas, (4). Aparat Pemerintah Versus
Walhi dan NGO. Penyelesaian konflik yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
(1)Kegiatan mediasi dengan mediator DPRD Bogor, (2)Pembayaran ganti rugi
Lahan Masyarakat, (3)Reklamasi Lahan Tambang. Kegiatan tersebut masih
menyisakan masalah dikarenakan banyaknya masyarakat yang tidak puas dan
merasa dirugikan. Konflik yang terjadi berpotensi mengancam terhadap
Ketahanan Lingkungan dan Daerah.
This thesis aims to seek answers to how the Land Use Conflict PotentialGold Mine And Galena Mountain Region Bolang Cigudeg District of BogorRegency. This research was conducted with qualitative research methods andapproaches to the study of documents, observations and interviews relating to theConflict Potential Gold Mine Land Use And Bolang Galena Mountain Region,between 2000 to 2014, Based on research findings, the factors that influence thepresence of conflicts occur due to dissatisfaction with the local community againstthe company due to the seizure of land from the public, Environmentaldestruction, land compensation is not yet complete, the system of recruitment ofemployees by companies that declared nepotism, as well as the existence of illegalmining / mining region Gurandil always lead to a potential conflict is not there arerules that can facilitate and oversee their interests to meet the economic needs oftheir families. Then the CSR program of community development or miningcompany that is not running properly, thereby increasing antipathy of the publicagainst the company. Statutory system that overlap will cause new problemsdiarea mining region. This study has been able to map the actors in the conflict isbetween: (1). Local communities versus mining companies get the KSO and theright of KP by Perhutani KPH Bogor Party (2). Conflict between illegal mining /Gurandil versus mining companies. (3). conflicts among PETI / Gurandil thatoccur due to friction caused by the seizure of gold veins, (4). Government officialsand NGO Walhi Versus. Conflict resolution is implemented as follows: (1) TheParliament Bogor mediation with the mediator, (2) Public Land compensation fee,(3) Mine Land Reclamation. These activities still leaves problem because thenumber of people who are not satisfied and feel aggrieved. The conflict has thepotential to threaten the Environment and Regional Resilience.