Indonesia merupakan salah satu Negara Kontributor Polisi dalam operasi Penjaga Perdamaian PBB. Sejak tahun 1989, Indonesia telah menerjunkan aparat kepolisian ke berbagai misi penjaga perdamaian, baik yang dikerahkan secara individu maupun satuan yang disebut Fored Police Units. Dalam penggelaran FPU, Indonesia sebagai PCC tidak hanya bertanggung jawab dalam mempersiapkan personel, tetapi juga bertanggung jawab untuk melengkapi FPU dengan logistik dan infrastruktur yang mencakup kamp-kamp yang layak di area misi. Kamp-kamp ini memiliki peran penting, sebagai basis operasional dan administrasi FPU, akomodasi personel, fasilitas penyimpanan aset, dan, terutama, sebagai simbol tekad Indonesia atas kontribusinya terhadap perdamaian dunia. Garuda Camp FPU Indonesia di MINUSCA, Republik Afrika Tengah, selesai dibangun pada tahun 2018 oleh Divisi Hubungan Internasional Polri dengan total aset lebih dari 500 miliar Rupiah. Selama 2 tahun penempatan FPU Indonesia di MINUSCA, beberapa ancaman keamanan telah terjadi di kamp ini. Salah satunya adalah aksi pencurian dan pembobolan.
Dalam hal ini, keamanan kamp menjadi elemen penting untuk memastikan keberhasilan Unit dalam melaksanakan mandat misi. Untuk itu, penulis memandang perlu adanya evaluasi dengan menggunakan persepsi Crime Prevention Through Environmental Design untuk menigkatkan tingkat keamanan di Garuda Camp. Karena, CPTED didasarkan pada gagasan bahwa desain yang tepat dan efektif dalam penggunaan lingkungan binaan dapat menyebabkan berkurangnya tindakan kriminal dan ketakutan akan kejahatan, maupun perbaikan kualitas hidup disuatu lingkunganPenulis mengeksplorasi ancaman dan menggunakan metode kualitatif untuk mengidentifikasi pemenuhan persyaratan keamanan fisik di kamp. Hasil penulisan menunjukan bahwa Garuda Camp masuk ke dalam kategori ancaman level medium. Dengan demikian, untuk mengantisipasi potensi ancaman tersebut, peneliti merancangan startegi pencegahan ancaman yang didasarkan pada prinsip CPTED.
Indonesia is one of the Police Contributing Countries (PCC) in the United Nations Peacekeeping Operations. Since 1989, Indonesia has deployed their police officers into various peacekeeping missions, either individually or in the units called Formed Police Units (FPU). In deploying the FPU, Indonesia as the PCC is not only responsible for preparing the personnel, but also equipping the FPU in logistics and infrastructure, which includes appropriate camps in the mission area. These camps have an important role as the operational and administrative base of the FPU, personnels accommodation, assets storage facility, and notably as the symbol of Indonesia’s commitment to its contribution to world peace. Garuda Camp Indonesian FPU in MINUSCA, Central African Republic, was built in 2018 by the International Relations Division of The National Police with total assets more than 500 billion rupiahs. During the 2 years of placing the Indonesian FPU in MINUSCA, several security threats have occurred in this camp, such as theft and burglary. In this case, the camp security is an important element to ensure the Unit's success in performing its mission mandate. Therefore, the author sees the need for an evaluation using the perception of Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED) to increase the level of security at Garuda Camp. This is based on CPTED which has a basic idea that proper and effective design in the use of the built environment can lead to a reduction in crime and fear of crime, as well as an improvement in the quality of life in an environment. The author explores threats and use qualitative methods to identify the compliance of physical security requirements in the camp. The result of the study shows that Garuda Camp is included in the medium level threat category. Thus, a threat prevention strategy is needed. Thus, to anticipate these a potentia threats, the author design a threat prevention strategy based on the CPTED principle