Social engineering adalah ancaman digital non-teknis yang menargetkan aspek interaksi manusia untuk mengelabui korbannya dan mencapai suatu tujuan tertentu. Serangan
social engineering seperti email
phishing, link mencurigakan, atau impersonasi pihak terpercaya dapat menargetkan semua orang. Salah satu kelompok yang dapat menjadi korban
social engineering adalah guru sekolah. Apabila guru sekolah menjadi korban
social engineering, maka dampaknya bisa menjadi lebih buruk, karena terdapat kemungkinan guru memiliki data sensitif dirinya dan siswanya. Salah satu metode penanggulangan
social engineering adalah melalui pembelajaran, baik secara mandiri maupun tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi guru untuk mempelajari
social engineering.
Protection motivation theory (PMT) digunakan sebagai basis teori. Penelitian ini akan menguji apakah variabel pada model PMT dapat digunakan untuk menjelaskan motivasi guru untuk mempelajari
social engineering. Model penelitian dibentuk melalui pembelajaran dari penelitian PMT dengan konteks
social engineering terdahulu. Penelitian berhasil mendapatkan 204 responden valid berupa guru sekolah di Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode PLS-SEM dibantu oleh aplikasi SmartPLS 3. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa pandangan guru mengenai konsekuensi dan kerentanan diri terhadap
social engineering berhubungan secara positif dengan rasa khawatir guru terhadap ancaman
social engineering. Namun, rasa khawatir tidak terbukti berhubungan positif dengan intensi guru untuk mempelajari
social engineering. Selain itu, pandangan guru terhadap kemampuan belajar pribadi, efektifitas penanggulangan, serta rasa tanggung jawab pribadi guru terbukti berhubungan positif dengan intensi guru untuk mempelajari
social engineering.
Social engineering is a digital, non-technical threat that target aspects of human interaction to fool it’s victim and achieve some purpose. Social engineering attacks such as phishing email, suspicious link, or impersonation of trusted entity may target anyone. One group of people that may fall victim to social engineering are school teachers. The effect of falling into social engineering in teacher might be more severe than usual, due to the teacher’s access to student’s and their own sensitive data. One method to understand social engineering is through studying it in personal or training setting. This research aims to determine the factors that affect teacher’s motivation in studying social engineering. Protection motivation theory (PMT) is used as the basis of theory. This research tests the variables of PMT models to determine whether PMT can be used to explain teacher’s motivation in studying social engineering. The research model is created by studying existing PMT research with social engineering context. This research is successful in obtaining 204 respondents which consisted of school teachers in Indonesia. Data analysis is done using PLS-SEM method assisted by SmartPLS 3 application. Hypothesis testing result proves that perceived severity and perceived vulnerabilities are positively related with fear. However, fear is not proven to be positively related with behavioral intention. self efficacy, response efficacy, and personal responsibility variables are also proven to be positively related with behavioral intention.