Latar belakang: Berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu bentuk gangguan pertumbuhan janin yang terbagi menjadi pertumbuhan janin terhambat dan pertumbuhan kecil masa kehamilan. Sebanyak 6,2% anak di Indonesia lahir dengan BBLR setiap tahunnya. Evaluasi pertumbuhan janin dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun penggunaan indeks pertumbuhan jarang diteliti meskipun dapat mendiagnosis lebih dini masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan indeks pertumbuhan untuk memprediksi kejadian kecil masa kehamilan pada janin.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode Nested case control yang membandingkan indeks pertumbuhan antara bayi sesuai masa kehamilan dan kecil masa kehamilan. Subjek dari penelitian ini merupakan bayi yang dilahirkan di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo pada Januari 2015 hingga Desember 2019 dan telah dilakukan pemeriksaan USG dua kali dengan interval 3-6 minggu. Janin dengan kelainan kongenital atau kehamilan ganda dieksklusi dari penelitian. Berat badan lahir dibagi menjadi kecil masa kehamilan dan sesuai masa kehamilan.
Hasil: Dalam penelitian ini didapatkan 38 bayi kecil masa kehamilan dan 152 bayi sesuai masa kehamilan. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi positif antara pertambahan diameter biparietal, lingkar kepala, lingkar perut dan panjang femur selama masa gestasi dengan kejadian pertumbuhan kecil masa kehamilan (p < 0,05). Kejadian kecil masa kehamilan dapat diprediksi dengan perubahan HC < 4,9 mm/minggu dan perubahan AC < 6,9 mm/minggu.
Kesimpulan: Kejadian kecil masa kehamilan pada janin dapat diprediksi dengan pertumbuhan lingkar kepala < 4,9 mm/minggu dan pertumbuhan lingkar perut < 6,9 mm/minggu.
Background: Low birth weight (LBW) is one a form of growth disturbance, divided into fetal growth restriction and small gestational age. About 6.2% of all children in Indonesia were born with LBW. Evaluation of growth restriction can be utilized using various methods. However, use of ultrasound growth index is understudied despite its usefulness in early diagnosis of fetal growth restriction. This study aims to utilize growth index for predicting small gestational age babies.Method: This study was a observational analytic study using nested case control method comparing fetal growth index between small gestational age and appropriate gestational age babies. Subjects of this study were babies born in Cipto Mangunkusumo National General Hospital on January 2015 to December 2019 and had been examined twice using ultrasound examination, three to six weeks apart. Fetus with congenital abnormalities or twin pregnancy were excluded from this study. Birth weight was divided into small gestational age and appropriate gestational age.Result: There were 38 small gestational age subjects and 152 appropriate gestational age subjects included in this study. There was positive correlation between growth of biparietal diameter, head circumference, abdominal circumference, femur length, and incidence of small gestational age birth weight. (p < 0.05). Incidence of small gestational age birth weight was predicted using head circumference growth < 4,9 mm/weeks and abdominal circumference growth < 6,9 mm/weeks.Conclusion: Small gestational age fetus could be predicted using head circumference growth < 4,9 mm/weeks and abdominal circumference growth < 6,9 mm/weeks.