PT. Kimia Farma, Tbk, merupakan perusahaan BUMN Farmasi yang sudah lama berdiri di Indonesia, memiliki hak monopoli dalam importasi, produksi dan distribusi produk Tablet Morfin, produk ini merupakan produk yang wajib ada untuk kebutuhan pengobatan. Sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat mengamankan serta menganalisis rantai pasoknya, agar memiliki sistem rantai pasok yang baik. Tesis ini mempelajari dan mengevaluasi rantai pasok dan proses bisnis PT Kimia Farma, Tbk, dalam melakukan pasokan Tablet Morfin, dengan menggunakan analisis
Focus Group Discussion (FDG), dan
Fishbone, hasil analisis menunjukkan terjadinya ketidaksesuaian rantai pasok yang terjadi pada distributor Majapahit (Jakarta Pusat), yang memasok RS Kanker Dharmais, ketidaksesuaian berupa kekosongan produk dikarenakan beberapa akar penyebab, yaitu
Lead Time yang lama, tidak adanya sistem
Standard Operating Procedure (SOP) yang terintegrasi, tidak adanya sistem Teknologi Informasi terintegrasi, pengetahuan SDM mengenai regulasi kurang, dan perencanaan distribusi yang tidak tepat.
PT. Kimia Farma Tbk, a pharmaceuticals state-owned company has established in Indonesia for many years, has a monopoly in the importation, production and distribution of Morphine tablets, this product is compulsory product for medication. It is important for companies to secure and analyze the supply chain, in order to have a good supply chain system. This thesis studied and evaluated supply chain and business process at PT Kimia Farma Tbk, in delivering Morphine Tablets to the customer, by using Focus Group Discussion (FDG), and Fishbone analysis, the results of the analysis showed the occurrence of mismatch of supply chain happens at distributor Majapahit (Jakarta Pusat), which supplies Dharmais Cancer Hospital, a mismatch in the form of zero stock because some of the root causes, some of the root causes are, Long Lead Time, lack of integrationsystem in the Standard Operating Procedure (SOP), No Integration on Information Technology systems, poor human resources knowledge on regulation, and improper distribution planning.