Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase komisaris asing terhadap frekuensi rapat dewan komisaris. Selain persentase komisaris asing, penelitian ini juga menguji beberapa karakteristik dewan komisaris, yaitu ukuran dewan, persentase komisaris independen, tenur komisaris, persentase komisaris wanita, serta remunerasi dewan komisaris. Penelitian ini menggunakan data panel dengan total 300 observasi, yang terdiri dari 60 perusahaan yang terdaftar di BEI serta periode penelitian yang digunakan adalah 5 tahun yaitu tahun 2010-2014. Data diperoleh dari laporan tahunan perusahaan secara
hand-collected. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa persentase komisaris asing berpengaruh secara signifikan terhadap frekuensi rapat komisaris. Karakteristik komisaris lainnya yang mempengaruhi frekuensi rapat secara signifikan adalah ukuran dewan komisaris, presentase komisaris independen, remunerasi komisaris. Selain karakteristik dewan komisaris,
financial leverage perusahaan juga memiliki pengaruh signifikan terhadap frekuensi rapat.
This study is designed to determine the effect of foreign commissioner on board of commissioner (BOC) meeting frequency. Some other factors related to characteristics of BOC such as BOC size, percentage of independent commissioner, tenure, percentage of woman commissioner, and remuneration are also tested to see their effects on BOC meeting frequency. Total sample of this study consist of 300 balanced-panel data, which comprise of 60 BEI listed companies and 5 year-period during 2010-2014. All data are hand-collected from annual report. This study found that percentage of foreign commissioner affect negatively the BOC meeting frequency. Moreover, other BOC characteristics that significantly affects BOC meeting frequency are BOC size, percentage of independent commissioner and remuneration. Lastly, this study found that company’s financial risk also has significant positive affect to the BOC meeting frequency.