Penelitian ini bertujuan menjelaskan bahwa era globalisasi baik dibidang perkonomian, politik, teknologi, pengetahuan, perdagangan dan pendidikan mempengaruhi negara-negara di dunia berkembang termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar kekayaan alam baik penduduk, kepulauan, budaya ingin mensejajarkan diri dengan negara-negara maju di dunia. Kemudian ada pergeseran cara pandang atau pemikiran yang semula dari positivisme : Struktur – fungsi yaitu cara pandang dalam tataran linier sebagai salah satu komponen dari suatu sistem yang lebih besar sehingga pendidikan nasional dibuat untuk berpikir seragam. Sedangkan paradigma proses: konstruktivisme merupakan respon teoritis terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat. Paradigma ini menempatkan manusia sebagai sentral, manusia dipandang sebagai subyek dan menempatkan faktor interaksi sebagai unsur yang lebih penting. Kurikulum masa lalu cenderung melanggengkan praktek kekuasaan sehingga sangat positivistik, peserta didik dijadikan objek. Padahal dalam perspektif antropologi manusia itu selalu berkembang sesuai perubahan jaman, oleh karena itu perubahan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 memandang aspek peserta didik sebagai subyek atau dengan kata lain bahwa sistem pembelajaran bergeser dari teacher center menjadi student center. Pendidikan Kontruktivisme memandang peserta didik sebagai subyek, siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya lewat kegiatannya terhadap fenomena dan objek yang ingin diketahui. Guru sebagai agen perubahan bukan hanya bertugas menstransfer pengetahuan tetapi memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengembangkan potensinya. Guru harus menguasai bahan secara luas dan mendalam sehingga dapat lebih fleksibel menerima gagasan murid yang berbeda. Praktek Pendidikan dalam perubahan Kurikulum 2013 juga harus memberi dampak kepada perubahan budaya guru dalam mengajar maupun sikap.
This study aims to explain that the era of globalization both in interconnected economy, politics, technology, knowledge, trade and educational impact in countries in the developing world, including Indonesia. Indonesia as a country with great potential natural wealth of the population, islands, culture want to align themselves with the developed countries in the world. Then there is a shift in perspective or original thinking of positivism: Structure - function that is at the level of linear perspective as one component of a larger system so that national education made to think uniform. While the process paradigm: Constructivism is a theoretical response to the changes in society. This paradigm puts human beings as a central, humans are viewed as subject and put the interaction factor as more critical element. Curriculum past tended to perpetuate the practice of power so it is positivistic, learners as object. Whereas in the perspective of human anthropology was always develop according to changing times, therefore the new curriculum changes that Curriculum 2013 looked at aspects of the learner as the subject or in other words that the system shifted from teacher learning center into a student center. Constructivism study looked at students as subjects, students construct their own knowledge through the activities of the phenomenon and the object to be known. Teachers as agents of change not only in charge menstransfer knowledge but gives greater opportunities for learners to develop their potential. Teachers must master the material widely and deeply so that it can be more flexible to accept the idea that different students. Practice Education in Curriculum 2013 changes also must give effect to the change of culture and attitude of teachers in teaching.