Penilaian budaya keselamatan pasien adalah satu elemen dasar dalam meningkatkan upaya keselamatan pasien. Sangat penting untuk menilai bagaimana sikap, persepsi, kompetensi individu dan perilaku orang / kelompok sehingga menentukan komitmen dalam meminimalkan insiden. Penelitian itu bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan budaya keselamatan pasien. Jenis penelitian ini menggunakan metode
crossectional pada populasi seluruh pegawai Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) berjumlah 649 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik
simple random sampling dengan besar sampel 250 orang responden. Analisis data yang dilakukan adalah analisa regresi logistik . Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya keselamatan pasien di RSPON memiliki respon positif 46,8%. dalam kategori budaya kurang kuat. Faktor dominan yang berhubugan dengan budaya keselamatanan pasien adalah faktor pekerjaan yaitu serah terima dan pergantian shift (p=0,03) dengan dikontrol kerjasama antara unit kerja (p = 0,035), serta faktor organisasi yaitu : manajemen SDM/staffing (p = 0,04). Disarankan agar RSPON memperbaiki budaya keselamatan pasien (a) mengembangkan instrumen serah terima pasien atau pekerjaan untuk keselamatan pasien, (b) mengembangkan dan mengevaluasi prosedur informasi pada serah terima terutama perintah lisan dan telepon, (c) mengoptimalkan pergantian kerja/shift
Patient safety culture assessment are the basic component in the patient safety improvement program. It is important to assess how attitudes, perceptions, competencies and behaviors of individuals / groups that determine the commitment to minimize the incident. The study aims to determine patient safety culture and the factors that influence it. This research used cross sectional method on the entire population RSPON numbered 649 employees to response. Sampling with simple random sampling technique and the number of sample in this research is 250 respondents. Data analysis by logistic regression. The results showed that patient safety culture in the category of culture to response less well with the positive response of 46.8%. The dominant factor affecting patient safety culture are job factor that handoff or transition and shift (p = 0.03) and control by cooperation between working units (p = 0.035), as well as organizational factors, namely: staffing (p = 004). It is recommended to response improve patient safety culture (a) develop instruments handover of patients or work for the safety of the patient, (b) development and evaluation procedure the information on the handover mainly verbal orders and telephones, (c) optimizing the turn of the job / shift through changes in work shifts a maximum of 3 days and establish effective communication as well as their supervision in patient safety,