Ulkus diabetikus merupakan komplikasi menahun yang paling banyak bagi penderita diabetes melitus, baik ditinjau dari lamanya perawatan, biaya tinggi yang diperlukan untuk pengobatan yang menghabiskan dana tiga kali lebih banyak dibandingkan tanpa ulkus. Antibiotik merupakan pilihan yang digunakan untuk terapi infeksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perbaikan klinis dari pasien, dan faktor apa yang paling mempengaruhi, dan mengevaluasi sensitifitas dari antibiotik terhadap kuman terbanyak yang menginfeksi ulkus diabetikus. Disain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional retrospektif. Sampel yang digunakan sebanyak 87 sampel yang berasal dari data rekam medis pasien yang mengalami ulkus diabetikus pada tahun 2013-2014. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari usia, derajat luka, perubahan jenis antibiotik, perubahan dosis antibiotik, faktor yang paling mempengaruhi perbaikan klinis adalah perubahan dosis (p = 0,017) dan lama rawat (p = 0,036). Kuman penginfeksi terbanyak adalah Acinetobacter baumanii complex (21,8%) diikuti oleh Klebsiela pneumonia (20,7%), dan Eschericia coli (10,3%). dari ketiga kuman penginfeksi, hanya Eschericia Coli yang masih menunjukkan sensitifitas yang baik terhadap antibiotik yang digunakan sebagai pilihan terapi di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru.
Diabetic ulcer is the most chronic complications for people with diabetes, both in terms of duration of treatment, the high costs required for treatment, which cost three times more than without ulcers. Antibiotics are the treatment options that used for infection. The study aims to determine the factors that influence the clinical improvement of the patient, and what factor most influence, and evaluate the sensitivity of antibiotics against bacteria that infect ulcers diabeticus. Design study is a cross-sectional retrospective. This research takes 87 samples were used as a sample. Population are from the medical records of patients who experienced ulcer in the year 2013-2014. Statistical test used was chi-square. The results showed that of the age, the degree of injury, changes in types of antibiotics, antibiotic dosage changes, the factors that most influence the clinical improvement is the dosage’s change (p = 0.017) ang Length of stay (p = 0,036) and the most bacteria that infected the wound were Acinetobacter baumannii Complex (21.8%) followed by Klabsiela Pneumonia (20.7%), and Escherichia coli (10.3%), and from the three germ that infected most, only Escherichia coli which still shows good sensitivity to antibiotic that used as a therapeutic option in the Arifin Achmad Hospital in Pekanbaru.