Rokok merugikan karena dapat menurunkan produktivitas karena menimbulkan
absenteisme akibat penyakit yang ditimbulkannya. Tesis ini membahas faktorfaktor
yang berkontribusi terhadap keberhasilan stop rokok pada pekerja di
Kecamatan Citeureup dan Gunung Putri tahun 2013. Dari Citeureup diwakili oleh
pekerja pabrik semen X (TKTAR) dan Gunung Putri diwakili oleh berbagai
perusahaan Formal dan Informal (Non TKTAR) yang diwawancarai
menggunakan kuesioner dengan modifikasi skala Likert saat kunjungan berobat
ke BKKM Bogor. Penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross
sectional. Variabel yang diamati adalah karakteristik pekerja, pengetahuan, sikap
dan perilaku sebagai faktor predisposisi; TKTAR, pelatihan stop rokok, kampanye
anti rokok, sarana kesehatan, pendampingan sebagai faktor pemungkin; dukungan
atasan, rekan kerja, tuntutan keluarga, sakit sebagai faktor penguat. Penelitian ini
secara uji statistik belum bisa membuktikan hubungan antara stop rokok dengan
ketiga faktor di atas, namun dari trendnya terlihat ketiga faktor di atas mempunyai
peranan terutama bagi pekerja yang di TKTAR. Disarankan sosialisasi tentang
program TKTAR secara menyeluruh, bukan hanya himbauan, sanksi yang tegas
terhadap yang melanggar, penyuluhan pola hidup sehat, larangan promosi dan
penjualan rokok di tempat kerja, adanya keteladanan dari pimpinan.
Smoking is harmful because it has the negative effect on productivity andenhances absenteism of smoking related diseases. The aims of this study was tofind out factors which contribute to the progress of stop smoking on workers indistrict Citeureup and Gunung Putri 2013. Company with smoke free workplaceprogram (TKTAR) represented by cement plant X, Non TKTAR companies wererepresented by various companies either Formal or Informal. They wereinterviewed with a questionnaire that was modified scale of Likert, during theirvisit to BKKM Bogor. This study is a cross-sectional survey with analyticapproach, observed variables were worker characteristics, knowledge, attitudesand behavior as predisposing factors; stop smoking training, anti-smokingcampaigns, health facilities, mentoring as enabling factors; supervisors, coworkersand family support, and illness as reinforcing factors. This study failed toprove a relationship between the presence of TKTAR and stop smoking, butfound the trend that the successful quittors were more prevalent in respondentswho worked in TKTAR than non TKTAR. It was Suggested to enhance thesocialization of TKTAR in the company, strict sanctions againts the violation,banning cigarette promotion and cigarettes selling in the workplace; supervisorsshould be the good examples in leadership.