Buku Biologi Terapan yang diramu dan diracik oleh Prof. Jatna Supriatna, akademisian AIPI, ini menyajikan bunga rampai tulisan buat memaparkan vista pengalaman, peran, pikiran, dan gagasan sekumpulan biologiwan Indonesia tentang potensi sumbangan ilmunya, untuk menunjukkan bahwa ilmu tentang kehidupan yang ditekuninya sebenarnya terus ‘hidup’ walau kurang mendapat perhatian. Kita bersusah payah melestarikan badak bukan karena ingin memanfaatkan culanya, sebab ekowisata menyaksikan keindahan tari gandrung burung cendrawasih bisa menghasilkan devisa melimpah. Sejarah memang sudah membuktikan bahwa melalui cultuurstelsel, pemerintah kolonial Belanda tempo doeloe pernah meraup keuntungan amat besar dari gula, kina, sawit, tembakau, karet, dan juga nila ('het blauwe zweet van de Javaan' -- keringat biru orang Jawa) karena mereka mengerahkan florakrat yang terkumpul di Bogor. Oleh karena itu diharapkan semoga birokrat di jajaran pemerintahan Indonesia masa kini akan terinspirasi untuk memberdayakan para biokrat ini.