Industri manufaktur di Indonesia sempat mengalami penurunan jumlah pada beberapa tahun lalu. Namun, beberapa tahun terakhir industri manufaktur mengalami pertumbuhan, hal ini bisa dipengaruhi oleh produktivitas yang dijalankan perusahaan. Bagaimana perusahaan mengimplikasikan strategi untuk mencapai kinerja operasional yang baik. Banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan, salah satunya adalah dengan berinvestasi di sistem teknologi informasi. Karena dengan sistem teknologi informasi diharapkan bisa memberikan kinerja operasional rantai pasokan yang baik yang bisa dijadikan tolak ukur produktivitas sebuah perusahaan.
Penelitian ini didesain untuk melihat bagaimana pengaruh penyelarasan teknologi informasi dan pertukaran informasi yang mempengaruhi kinerja operasional yang terdiri dari efisiensi biaya dan respon konsumen yang menjadi isu di perusahaan manufaktur dan ritel. Penelitian dilakukan dengan sampel 70 responden yang merupakan divisi operasional dalam sebuah perusahaan manufaktur maupun ritel. Survey dilakukan secara offline dan online selama bulan Maret - Juni 2015. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis yang diperoleh adalah hasil bahwa penyelarasan teknologi informasi dan pertukaran informasi memiliki pengaruh positif terhadap efisiensi biaya dan respon konsumen.