Tradisi mendongeng merupakan salah satu kearifan lokal yang berfungsi menyampaikan pesanmoral oleh orang tua terhadap anak melalui dongeng. Keberadaan dongeng di era digital menjadi tantangantersendiri bagi para orang tua untuk dituturkan sebagai bagian pelestarian nilai moral dan budaya. Karena dongeng digital mampu menyajikan visual yang menarik bagi anak. Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis bagaimana keberlangsungan tradisi tutur lisan dongeng di era digital olehorangtua terhadap anak di bawah usia 11 tahun di Kampung Kaum Cianjur. Metode yang digunakanyaitukombinasi. Teknik pengambilan sampling menggunakan sampling jenuh. Hasil penelitianini menunjukan bahwa tradisi mendongeng di Kampung Kaum Cianjur masih berjalan baik. Hal ini terlihat dari jawaban orang tua yang masih gemar mendongeng sebanyak 74% dan orang tuatidakmengalami kesulitan saat mendongeng sebanyak 86%. 93% orang tua di Kampung KaumCianjur masih meyakini bahwa mendongeng mampu menjadi salah satu cara untuk menasehati anak. Selainitu para orang tua di Kampung Kaum Cianjur masih mengenali dongeng khas Cianjur seperti mitosKuda Kosong, Eyang Suryakancana, dan Pangguyangan Badak Putih, walaupun sebagianbesar orang tua menyatakan sudah jarang menceritakan dongeng khas Cianjur dibandingkan dongengpopuler lainnya