UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Analisis Strategi Manajemen Krisis Fédération Internationale De Football Association (FIFA) dalam Menghadapi Tuduhan Korupsi dan Suap-menyuap yang Dilakukan oleh Executive Committee (ExCo) FIFA = Analysis of Fédération Internationale De Football Association's (FIFA) Crisis Management in Facing Corruption and Bribery Allegations Committed by FIFA's Executive Committees

Syaimma Alia; Narang, Bernika Yustisiana, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023)

 Abstrak

Penulis berusaha menganalisis manajemen krisis yang dilakukan oleh FIFA dalam menangani tuduhan korupsi dan suap-menyuap yang dilakukan oleh Executive Committee FIFA dalam proses bidding Piala Dunia 2022 dan bagaimana manajemen krisis FIFA memungkinkan Piala Dunia 2022 tetap dijalankan di Qatar, meskipun sudah terdapat tuduhan-tuduhan tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus dengan pengambilan data non reaktif dari sumber-sumber sekunder. Analisis menunjukkan bahwa FIFA menyatakan dirinya sebagai korban dari korupsi oleh ExCo dan mendukung investigasi lebih lanjut untuk membersihkan nama FIFA. FIFA memutuskan untuk tetap melaksanakan Piala Dunia 2022 di Qatar dan akhirnya membuat penyesuaian-penyesuaian teknis demi mengkompensasi kebijakan Piala Dunia oleh Qatar yang sempat menciptakan kontroversi. Selanjutnya, FIFA berusaha mencegah krisis yang serupa terjadi lagi dengan cara melakukan restrukturisasi organisasi dan merombak sistem bidding Piala Dunia 2026.

The author attempts to analyze the crisis management conducted by FIFA when dealing with corruption and bribery allegations done by the FIFA Executive Committee (ExCo) during the 2022 World Cup bidding process, and how their crisis management allows the 2022 World Cup to still be played out in Qatar, even though those allegations have been made. This research used the case study method with a non-reactive data collection from secondary sources. Analysis shows that FIFA has declared itself as a victim of the corruption done by the ExCo and supports deeper investigations to clear FIFA's name. The organization decided to continue holding the 2022 World Cup in Qatar and eventually made technical adjustments to compensate for Qatar's controversial World Cup policies. Furthermore, FIFA tries to prevent a similar crisis from happening in the future by restructuring the organization and revamping their system for the 2026 World Cup bidding.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Syaimma Alia.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Makalah dan Kertas Kerja
No. Panggil : MK-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : v, 27 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-pdf 11-24-84227710 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920536914
Cover