Rekam Medis Elektronik (RME) muncul sebagai inovasi terkini di bidang kesehatan, menjawab tantangan yang dihadapi oleh sistem rekam medis tradisional berbasis kertas. Kelebihan RME mencakup efisiensi, aksesibilitas, dan keamanan data pasien, memberikan solusi holistik untuk meningkatkan pengelolaan informasi kesehatan di era digitalisasi saat ini. Penelitian ini menggunakan
Technology Acceptance Model (TAM) sebagai dasar teori, dan bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara persepsi pengguna terhdap faktor-faktor determinan dalam implementasi RME dengan efisiensi pelayanan di instalasi rawat jalan RSUD Kebayoran Lama. Desain penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental dengan pendekatan kuantitatif, memanfaatkan data numerik untuk analisis statistik. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data terkait persepsi pengguna dalam implementasi RME dan efisiensi pelayanan melalui pengisian kuesioner oleh
user sebagai responden, wawancara dengan
stakeholders, serta telaah dokumen yang berkaitan dengan implementasi RME. Hasil dari penelitian ini didapatkan adanya hubungan signifikan antara persepsi kemanfaatan penggunaan RME dengan motivasi (
p-value 0,000), motivasi dengan implementasi RME (
p-value 0,000) dan implementasi RME dengan efisiensi pelayanan (
p-value 0,000). Namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi kemanfaatan dengan implementasi RME (
p-value 0,366) dan ketersediaan infrastruktur dengan implementasi RME (
p-value 0,666). Temuan ini memberikan wawasan penting dalam merancang strategi implementasi RME yang lebih efektif, dengan fokus pada meningkatkan motivasi pengguna untuk mengimplementasikan RME dengan lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pelayanan di RSUD Kebayoran Lama.
Electronic Medical Record (EMR) emerged as the latest innovation in the field of healthcare, addressing the challenges faced by traditional paper-based medical record systems. The advantages of EMR include efficiency, accessibility, and security of patient data, providing a holistic solution to improve the management of health information in the current digitalization era. This study uses the Technology Acceptance Model (TAM) as its theoretical basis, and aims to evaluate the relationship between user perceptions of determinant factors in the implementation of EMR with service efficiency in the outpatient department of RSUD Kebayoran Lama. The research design used is non-experimental with a quantitative approach, utilizing numerical data for statistical analysis. The study was conducted by collecting data related to user perceptions in the implementation of EMR and service efficiency through the completion of questionnaires by users as respondents, interviews with stakeholders, and document review related to the implementation of EMR. The results of this study found a significant relationship between the perceived usefulness of using EMR with motivation (p-value 0.000), motivation with EMR implementation (p-value 0.000), and EMR implementation with service efficiency (p-value 0.000). However, there was no significant relationship between perceived usefulness and EMR implementation (p-value 0.366) and infrastructure availability with EMR implementation (p-value 0.666). These findings provide important insights in designing more effective EMR implementation, with a focus on increasing user motivation to implement EMR more optimally, so that it can improve service efficiency in RSUD Kebayoran Lama.