Tesis ini menginvestigasi pengaruh framing informasi terhadap penerimaan vaksinasi virus Nipah, mengevaluasi peran moderasi dari persepsi risiko individu dan preferensi medis. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen, dengan framing informasi ditampilkan melalui vignette (gain vs loss) terkait manfaat dan risiko vaksinasi virus Nipah. Penelitian menggunakan desain between subject, melibatkan 376 partisipan (234 perempuan, 142 laki-laki). Temuan menunjukkan bahwa efek framing informasi bersifat dinamis dan tidak konsisten dalam memengaruhi penerimaan vaksinasi. Persepsi risiko berperan sebagai moderator, di mana individu dengan karakteristik persepsi risiko tinggi lebih responsif terhadap loss-framed yang menekankan kerugian dari tidak mendapatkan vaksinasi. Preferensi medis, terbagi menjadi medical maximizer dan medical minimizer, juga memoderasi pengaruh framing informasi. Dalam konteks kesediaan membayar vaksinasi, individu dengan persepsi risiko tinggi lebih bersedia membayar ketika informasi menekankan manfaat, begitu pula dengan medical maximizer yang bersedia membayar lebih tinggi ketika diberikan gain-framed. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas faktor psikologis dan preferensi individual dalam pemahaman perilaku vaksinasi. Implikasinya termasuk desain strategi komunikasi kesehatan yang lebih efektif, responsif, dan adaptif untuk menghadapi potensi wabah di masa depan.
This thesis investigates the impact of information framing on the acceptance of Nipah virus vaccination, evaluating the moderating roles of individual risk perception and medical preferences. The study employs a quantitative approach and experimental methodology, presenting information framing through vignettes (gain vs. loss) concerning the benefits and risks of Nipah virus vaccination. A between-subjects design involves 376 participants (234 females, 142 males). Findings reveal that the effects of information framing are dynamic and inconsistent in influencing vaccination acceptance. Risk perception acts as a moderator, with individuals characterized by high-risk perception being more responsive to loss-framed messages emphasizing the drawbacks of not vaccinating. Medical preferences, categorized as medical maximizers and medical minimizers, also moderate the effects of information framing. In the context of willingness to pay for vaccination, individuals with high-risk perceptions are more willing to pay when the information emphasizes benefits, as are medical maximizers when presented with gain-framed messages. This research provides in-depth insights into the complexity of psychological factors and individual preferences in understanding vaccination behavior. Implications include designing more effective, responsive, and adaptive health communication strategies to address potential outbreaks in the future.