Latar Belakang: Stroke merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, dengan tingkat kematian yang bervariasi di berbagai wilayah. Negara-negera berkembang, seperti Indonesia, mengalami tingkat kematian cukup tinggi akibat stroke. Penanganan yang terlambat adalah salah satu penyebab kematian/kecacatan yang cukup sering terjadi dalam kasus stroke. Oleh karena itu, manajemen pra-rumah sakit yang efektif sangat penting untuk proses penyembuhan yang optimal. Dalam beberapa studi-studi sebelumnya, kesadaran keluarga terhadap stroke telah dibuktikan berperan penting dalam manajemen pra-rumah sakit. Studi yang kami lakukan sekarang bertujuan untuk mengevaluasi dampak kesadaran stroke keluarga lebih lanjut.
Metode: Studi analitis komparatif ini menilai kesadaran keluarga terhadap stroke pada dua kelompok: kelompok dengan pasien yang tiba di rumah sakit dalam period emas (<4.5 jam dari awal muncul gejala) dan mereka yang tiba setelahnya. Studi ini, dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menggunakan kuesioner kesadaran stroke yang didistribusikan kepada kerabat pasien. Kerabat yang menerima kuesionar berada di ruang gawat darurat, ruang perawatan, atau dikontak melalui panggilan telepon. Analisis statistik melibatkan
independent samples t-test dan
multivariable binary logistic regression untuk mengendalikan faktor selain kesadaran stroke.
Hasil: Studi ini melibatkan 50 subjek, dengan 25 partisipan di grup periode emas dan pasca periode emas. Hasil independent t-test menunjukkan bahwa kerabat dengan kedatangan periode emas memiliki skor kesadaran stroke yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tiba setelah periode emas (p = 0,007). Multivariable binary logistic regression menunjukkan bahwa kesadaran stroke dan waktu perjalanan dari tempat tinggal mempengaruhi waktu kedatangan ke rumah sakit secara signifikan (p = 0,035 untuk kesadaran stroke dan p = 0,016, untuk waktu perjalanan). Model ini mengklasifikasikan 78% kasus dengan akurat, dengan kesadaran stroke meningkatkan peluang kedatangan dalam periode emas sebesar 2,11 kali. Pengatahuan terhadap pusat panggilan darurat 112/119 berkorelasi positif dengan kedatangan dalam periode emas, meskipun sebagian besar subjek memilih transportasi pribadi. Tantangan dalam rujukan pasien paling besar bagi kerabat pasien adalah ketidaktahuan terhadap gejala stroke (28%) dan kesulitan transportasi (22%).
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan adanya korelasi signifikan antara kesadaran stroke yang tinggi pada keluarga dan kedatangan dalam periode emas. Waktu perjalanan dari tempat tinggal adalah faktor tambahan yang mempercepat kedatangan pasien ke rumah sakit.
Introduction: Stroke poses a significant global health challenge, with mortality rates varying across regions. Developing countries, such as Indonesia, experience high stroke-related mortality rates. A fairly frequent cause of high mortality/disability is over delayed stroke treatment. Effective prehospital management is therefore essential for optimal outcomes, as it emphasizes on fast treatment delivery. Family awareness has been suggested to play a pivotal role in prehospital management, as it can influence the rate of stroke symptom recognition and emergency responses. Evaluating the validity of this suggestion will be the main objective of this research. Methods: This comparative analytical study assesses family stroke awareness among two groups - those with patients arriving within the golden period (<4.5 hours after symptomatic onset) and those arriving beyond it. The study, conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital, utilizes a stroke awareness questionnaire distributed to relatives in the emergency room, nursing rooms, or through phone calls. Statistical analyses include an independent t-test and multivariable binary logistic regression to control for potential confounding factors. Results: The study, involving 50 subjects, reveals that relatives with golden period arrivals exhibit significantly higher stroke awareness scores compared to those with post-golden period arrivals (p = 0.007). Multivariable binary logistic regression indicates that stroke awareness and travel time from residence significantly influence arrival times (p = 0.035 and p = 0.016, respectively). The model accurately classifies 78% of cases, with stroke awareness increasing the odds of golden period arrival by 2.11 times. Awareness of the emergency call center positively correlates with golden period arrivals, despite a majority opting for private transportation. Challenges in patient referral include relatives' unawareness of stroke symptoms (28%) and transportation difficulties (22%). Conclusion: This research establishes a significant correlation between higher family stroke awareness and golden period arrivals, emphasizing the crucial role of family education in improving prehospital stroke management. The study also suggests that reducing travel time from residence is an additional factor promoting timely hospital arrival.