Penelitian ini membahas terkait perbandingan pemaknaan wisatawan Muslim Indonesia terhadap konsep Pariwisata Ramah Muslim atau PRM. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan perbedaan dalam pemaknaan dan penerapan konsep PRM antara ke dua negara tersebut menurut perspektif wisatawan Muslim Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian yang digunakan terdiri dari wawancara dan studi literatur. Wawancara dilakukan kepada wisatawan Muslim Indonesia yang pernah berkunjung ke salah satu atau kedua negara ini. Studi literatur dilakukan sebagai sumber informasi tambahan dalam meneliti topik terkait. Hasil penelitian ini yaitu UEA telah terbuka bagi masyarakat dari penjuru dunia di mana mengakibatkan beberapa tempat menyediakan makanan dan minuman non-halal. sehinggaPRM di UEA berperan untuk memfasilitasi kenyamanan warga dan wisatawan Muslim. Jepang telah mengakomodir berbagai kebutuhan wisatawan Muslim, walaupun hanya terdapat di beberapa kota besar dan beberapa titik destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan Muslim. Wisatawan Muslim dapat memaklumi hal ini. Oleh karenanya, PRM dinilai sebagai sebuah standarisasi kebutuhan wisatawan Muslim yang menunjang kenyamanan dan keamanan wisatawan, khususnya untuk wisatawan Muslim ketika melakukan perjalanan ke kedua negara tersebut.
This research discusses a comparison of the meaning of Indonesian Muslim tourists towards the concept of Muslim-Friendly Tourism or PRM. This research aims to identify differences in the meaning and application of the PRM concept between the two countries from the perspective of Indonesian Muslim tourists. This research uses a qualitative approach with the research methods used consisting of interviews and literature studies. Interviews were conducted with Indonesian Muslim tourists who had visited one or both of these countries. Literature studies are carried out as additional sources of information in researching related topics. The results of this research are that the UAE has been open to people from all over the world, which has resulted in several places providing non-halal food and drinks so that PRM in the UAE plays a role in facilitating the comfort of Muslim citizens and tourists. Japan has accommodated various needs of Muslim tourists, even though it is only available in a few big cities and a few destinations visited by many Muslim tourists. Muslim travelers can read this. Therefore, PRM is considered as a standardization of the needs of Muslim tourists which supports the comfort and safety of tourists, especially for Muslim tourists when traveling to these two countries.