Depresi pada lansia Indonesia memiliki prevalensi sebesar 7,7%, lebih tinggi daripada kelompok usia yang lebih muda secara nasional yaitu 6,1%, namun tindakan untuk mengatasinya belum optimal karena asuhan yang diberikan belum holistik dan tidak terintegrasi dengan program maupun sektor layanan lainnya. Pengembangan model tindakan holistik integratif kesehatan jiwa merupakan salah satu upaya dalam menurunkan depresi pada lansia dengan meningkatkan perkembangan psikososial dan kebahagiaan lansia melalui optimalisasi sumber daya yang ada di masyarakat. Tujuan penelitian ini menguji efektifitas model tindakan holistik integratif kesehatan jiwa terhadap perkembangan psikososial dan kebahagiaan lansia depresi. Desain operational research diterapkan menjadi 3 tahap yaitu: 1) Tahap eksplorasi pada 452 sampel kuantitatif dan 27 partisipan kualitatif, 2) Tahap pengembangan model, dan 3) Tahap uji efektifitas model menggunakan studi true experiment dengan randomisasi dan matching pada 122 responden. Hasil penelitian tahap pertama didapatkan gambaran masalah kesehatan jiwa lansia yaitu GME 67,5 % dan 58,7% diantaranya mengalami depresi, serta teridentifikasi 8 tema, yaitu: Sindrom sarang kosong sebagai killer silent lansia depresi; Kegelisahan dalam interaksi sosial karena social approval addiction; Kurangnya apresiasi masa sekolah dan remaja pada lansia depresi; Cabin fever memperburuk depresi; Love language sumber kepuasan lansia deprei: Self-healing untuk mengurangi luka masa lalu; Stimulus fisik dan mental untuk kesehatan jiwa lansia depresi yang holistik; dan Kemudahan akses pelayanan kesehatan jiwa lansia yang terintegrasi. Hasil penelitian tahap kedua tersusunnya model Tindakan Holistik Integratif Kesehatan jiwa (THIKA) pada lansia depresi. Hasil tahap 3 uji efektifitas model THIKA yang diberikan secara synchronous berpengaruh secara bermakna terhadap pencapaian perkembangan psikososial (integritas diri), peningkatan kebahagiaan, penurunan tingkat depresi dan kortisol. Hasil analisis GLM menunjukkan: Faktor yang paling mempengaruhi perkembangan psikososial adalah intervensi model THIKA, perkembangan sebelumnya dan indeks kebahagiaan sebesar 89,9%; Faktor yang paling mempengaruhi indeks kebahagiaan yaitu intervensi model THIKA, status mental, status fungsional, dan status nutrisi sebesar 90,01%; Faktor yang paling mempengaruhi tingkat depresi yaitu intervensi model THIKA, dan perkembangan psikososial sebesar 57,1%; Faktor yang paling mempengaruhi tingkat kortisol yaitu intervensi model THIKA, status nutrisi dan status fungsional sebesar 43,6%. Rekomendasi menggunakan model THIKA diperlukan untuk tindakan kesehatan jiwa oleh tenaga kesehatan, kader dan keluarga pada lansia sehingga active ageing dapat dicapai optimal.
Depression in older adults in Indonesia has a prevalence of 7.7%, higher than the younger age group nationally, which is 6.1%. Still, measures to overcome it are not optimal because the care provided is not holistic or integrated with other programs or services sectors. Developing a mental health integrative holistic intervention model is an effort to reduce depression in older adults by increasing psychosocial development and happiness by optimizing existing community resources. This study aimed to test the effectiveness of a holistic, integrative mental health intervention model on psychosocial developmental tasks and happiness in the older adults depression. The operational research design was implemented into three phases: 1) The exploratory stage used 452 quantitative samples and 27 qualitative participants, 2) The model development stage, and 3) The model effectiveness test phase used a true-experiment study with randomization and matching on 122 respondents. The results of the first stage of the study showed an overview of elderly mental health problems, namely GME 67.5% and 58.7% of them experienced depression, and eight themes were identified: Empty-nest syndrome as a silent killer; Anxiety in social interactions due to social approval addiction; Lack of appreciation of school age and adolescence phase; Cabin fever exacerbates depression; Love language is a source of satisfaction for depressed older adults: Self-healing to reduce inner-child; Physical and mental stimulus for holistic mental health intervention; and The integrated mental health services accesibility. The results of the second study's phase were the formulation of a holistic, integrative mental health intervention model (THIKA) for depressed older adults. The final results of the effectiveness test of the THIKA model given synchronously had a significant effect on achieving psychosocial development (self-integrity), increasing happiness, decreasing levels of depression and cortisol. The results of the GLM analysis showed: The factors that most influence psychosocial development are the THIKA model intervention, previous development and happiness index by 89,9%; The factors that most influence the happiness index are the THIKA model intervention mental status, functional status, and nutritional status by 90,01%; The factors that most influence the level of depression are the THIKA model intervention and psychosocial development by 57,1%; The factors that most influence cortisol levels are the THIKA model intervention, nutritional status and functional status by 43,6%. Recommendations for using the THIKA model are needed for mental health intervention by health workers, cadres and families for older adults to achieve active ageing optimally.