Wanita Jawa pernah mengambil peran cukup signifikan dalam urusan politik dan masyarakat. Salah satu peran utama putri raja dan bangsawan keraton adalah sebagai pemelihara dinasti atau wangsa serta pewaris tradisi Jawa. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan tentang sejarah wanita dan peran mereka dalam kehidupan sehari-hari di keraton Jawa Tengah bagian selatan pada abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Secara metodologis, penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu heuristik, kritik internal dan eksternal, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan kajian yang diperoleh dapat diketahui bahwa para wanita yang lahir dari kerajaan di Jawa Tengah bagian selatan setidaknya hingga akhir Perang Jawa memiliki kesempatan untuk mengambil inisiatif pribadi. Jejak mereka kemudian terasa di bidang yang kemudian dianggap sebagai urusan laki-laki, yaitu dunia politik dan kebudayaan.