Kedutaan Besar Australia di Jakarta menyimpan beragam dokumen rilis media. Menganalisis koleksi dokumen yang berpola khusus dan vital sangatlah penting untuk menghasilkan wawasan baru dan pengetahuan tentang kelompok topik penting dari dokumen. K-Means digunakan sebagai metode pengelompokan data non-hirarkis objek data menjadi klaster. Metode ini bekerja dengan meminimalkan variasi data di dalam klaster dan memaksimalkan variasi data di antara klaster. Dari dokumen yang dikeluarkan antara 2006 dan 2016, 839 dokumen diperiksa untuk menentukan frekuensi jangka dan untuk menghasilkan klaster. Evaluasi dilakukan dengan menunjuk seorang ahli untuk memvalidasi hasil klaster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 57 istilah bermakna yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok. “Hubungan orang-orang”, “kerja sama ekonomi”, dan “pembangunan manusia” dipilih untuk mewakili topik rilis media Kedutaan Besar Australia Jakarta dari tahun 2006 hingga 2016. Penelitian ini menyimpulkan bahwa text mining dapat digunakan untuk mengelompokkan topik dokumen. Ini memberikan proses pengelompokan yang lebih sistematis karena analisis teks dilakukan melalui sejumlah tahapan dengan parameter yang ditetapkan secara khusus.