Kajian ini bertujuan untuk menganalisis tren penelitian publikasi struktur tektonik Indonesia meliputi pertumbuhan jumlah publikasi, topik penelitian utama (termasuk metode penelitian yang digunakan dan wilayah geografis yang banyak dikaji), pertumbuhan topik penelitian, sumber publikasi, afiliasi institusi dan negara, serta kolaborasi peneliti nasional dengan internasional. Metode bibliometrik di gunakan untuk menganalisis publikasi yang terindeks pada data base Scopus dari tahun 2001 2020. Software Vos Viewer digunakan untuk memvisualisasikan kata kunci dan mengetahui topik penelitian utama, metode, dan wilayah geografis penelitian. Tren pertumbuhan topik penelitian diperoleh melalui analisis konten dan pengelompokan secara manual ke dalam topik penelitian utama. Sumber publikasi, afiliasi, dan kolaborasi di analisis secara statistik deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah publikasi struktur tektonik Indonesia mengalami peningkatan dalam satu dekade terakhir. Terdapat empat topik penelitian utama:(1)struktur tektonik pada subductionataufault zone dalam kaitannya dengan aktivitas seismik atau pun pergeseran tektonik (metode: tomography dan GPS;lokus: Sumatera dan JawaTengah);(2)proses fisik apa damag map lumbing system dan evolusi magma(magma differentiation)(metode: analisis geochemistry, petrology, isotopicratio , petrography; lokus: Pulau Jawa(Jawa Timur dan Jawa Tengah, terutama Gunung Merapi));(3)evolusi struktur tektonik yang disebabkan tumbukan lempeng benua(metode:stratigraphy,biostratigraphy,geochronology;lokus:Bandaarc,LesserSundaIslandsdanSulawesi);dan(4)prosesmagmatikatausedimentologiyangdipengaruhicrustalpadasubductionzone(metode:analisisisotopiccompositiondanigneousgeochemistry;lokus:JawaBarat).Publikasi struktur tektonik Indonesia paling banyak dimuat di Geophysical Journal International, namun Gondwana Research memiliki skorsitas yang lebih tinggi. Institusi yang paling produktif adalah Institut Teknologi bandung dan negara penghasil publikasi yang paling dominan adalah Indonesia di ikuti oleh UK dan Australia. Publikasi lebih banyak dihasilkan melalui kolaborasi peneliti nasional dan internasional, namun jumlah peneliti nasional yang menjadi penulispertamamasihcukuprendah(22%