Artikel ini akan mengulas paradigma dari praktik gerakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Dengan menggunakan pendekatan teori praktik sosial PierreBourdieu, studi kualitatif ini akan mengemukakan beberapa hal: pertama, apa yang mendorong lahirnyagerakan pemberdayaan masyarakat dalam Muhammadiyah. Kedua, bagaimana model praksispemberdayaan masyarakat ini dilakukan Muhammadiyah. Penelitian ini menemukan bahwa praksispemberdayaan masyarakat Muhammadiyah didorong oleh teologi Alma’un (ajaran) pendiri gerakanini yaitu KH. Ahmad Dahlan, yang direinterpretasi oleh Moeslim Abdurrahman menjadi “IslamTransformatif” sebagai paradigm Islam yang memihak kepada kaum lemah. Teologi sosial inikemudian melahirkan praksisme sosial yang dilakukan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM)untuk menggempur kemiskinan gaya baru di abad ke-21.