Keterampilan berbicara tampaknya masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian peserta didik. Kebanyakan mereka belum terampil dan berani untuk berbicara di depan kelas. Cerita berantai menjadi salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik. Hasil akhirnya mengajarkan siswa agar dapat berani dan terampil ketika berbicara di depan. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan sekaligus hasil akhir dari penerapan metode cerita berantai pada pembelajaran teks fabel. Penelitian ini dilakukan di kelas VII E SMP Negeri 1 Weru pada bulan Februari, dengan jumlah 29 siswa sebagai sampel data. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamatisiswa ketika berbicara di depan kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode cerita berantai berjalan dengansangat baik. Hasil akhir menunjukkan nilai 80.17. Penerapan metode pembelajaran ini sangat mudah. Tidak membutuhkan waktu persiapan yang lama.
Speaking skills still seem a frightening specter for some students. Some of them aren’t brave and skill to speak in front. Chain stories become one of the learning methods used to improve students' speaking abilities. The final results teach student show to be brave and skilled to speak in front. This descriptive qualitative research is designed to describe the application at once its final results of the chain story method through learning fable texts. This research was conducted in class VII E 1 Weru State Junior High School in February, with 29 students as a data sample. Data collection is done by observing students speak in front class.The results showed that the application of the serial story method approving very well. The final results showed avalue of 89.5. Applying this method of learning is also very easy. It does not require a long preparation time.