Salah seorang tokoh besar telah diambil dari kita', demikian tajuk utama De Telegraaf ketika Christiaan Snouck Hurgronje meninggal dunia. Snouck menjalani aneka kehidupan yang penuh pertualangan. Waktu mudanya dia meneliti dan hidup di Makkah sebagai muslim dan menempuh pelajaran di Masjidil Haram. Kemudian dia menjadi penasihat pemerintahan kolonial di Hindia Belanda dan merancang kebijakan pemerintahannya berkaitan dengan Islam. Bersama dengan Jenderal Van Heutsz dia memperjuangkan penaklukan Aceh. Sekembalinya di Belanda dia menjadi guru besar di Leiden dan sosok yang memperjuangkan pengakhiran penjajahan Hindia. Dia dipandang sebagai salah seorang ilmuwan besar pada zamannya. Siapa laki-laki ini yang di Hindia menikah dua kali dengan wanita Sunda dan memperoleh lima anak, yang kemudian di Belanda menikah sekali lagi dengan wanita Belanda? Wim van den Doel melukiskan kehidupan Snouck yang luar biasa aktif dan kompleks. Relief itu dilatarbelakangi peristiwa-peristiwa drastis yang terjadi di Eropa, Timur Tengah, dan Indonesia; peristiwa-peristiwa yang menorehkan sejarah dari berbagai temuan, perang, penjajahan, emansipasi, dan keinginan mendapatkan kebebasan.