Merokok, rokok, dan keretek sudah menjadi candu bagi orang Indonesia, khususnya di Kediri. Sejak tahun 1950-an, Kediri sudah dikenal banyak orang dengan pabrik rokok terbesarnya, yaitu PT Gudang Garam. Studi ini memfokuskan pada keterkaitan ngudud (merokok) dengan ‘pabrik keretek’ (pabrik rokok skala mikro), dan mengapa kebiasaan ngudud tidak menghilang dalam perkembangan zaman. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan melakukan pembacaan secara mendalam sumber-sumber berupa arsip, berita daring, artikel, buku, dan hasil wawancara. Studi ini menunjukan bahwa kebiasaan ngudud dipengaruhi oleh pengenalan keretek oleh para imigran Tionghoa di Kediri sejak paruh kedua abad ke-20, dan menunjukkan keterkaitan dengan munculnya ‘pabrik keretek’ pada periode berikutnya. Kebiasaan ngudud yang tidak bisa hilang hingga saat ini disebabkan oleh populernya rokok keretek di tahun 1970-an dan penggunaan rokok keretek untuk aktivitas sehari-hari dan ritual keagamaan di Kediri.