Tak mungkin seekor burung terbang hanya dengan sesisi sayapnya. Seperti seekor burung, Serikat Yesus bisa terbang, karena ia mempunyai sepasang sayap. Dan, kedua sayap itu adalah para imam dan para bruder. Para bruder memiliki tugas yang mereka bawa sangat dekat dengan dirinya, yang membuat mereka semakin mudah dekat dengan Tuhan. Buku Sisi Sepasang Sayap ini memberikan pengalaman dan keseharian hidup para bruder Yesuit di Indonesia, yang kiranya belum banyak dikenal orang. Kehidupan mereka adalah harta rohani yang memungkinkan Serikat Yesus dapat berada, hidup, dan bekerja sampai dewasa ini. Dari kisah-kisah mereka, kita dapat belajar tentang spiritualitas Ignatian secara konkret dan mudah. Spiritualitas itu bukan teori atau sekadar hidup rohani, tetapi praktik hidup nyata dalam keseharian yang rutin dan sederhana. Dari praktik hidup para bruder Yesuit ini, harapannya kita dapat terinspirasi dan lebih memahami apa artinya “menemukan Tuhan dalam segala”. Dan, buku ini menunjukkan, bukan hanya lewat permenungan atau kekhusyukan meditasi atau kontemplasi, tetapi lewat kerja kasar pun kita bisa menemukan jalan menuju Allah.