Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang terkait dengan pemrosesan informasi pesan kesehatan pada isu rabies di media sosial, khususnya Twitter dengan relevansi isu kesehatan sebagai variabel moderator. Topik ini penting untuk dikaji mengingat beberapa studi terdahulu belum membahas isu rabies dalam pemrosesan informasi, dan belum menguji bagaimana relevansi isu kesehatan berperan sebagai moderator. Penelitian ini mengadaptasi dua model yaitu Elaboration Likelihood Model (ELM) yang menjelaskan pemrosesan informasi, dan Health Belief Model (HBM) yang menjelaskan variabel kepercayaan kesehatan yang membentuk sikap individu, untuk mengkaji hubungan antara Kualitas Argumen Pesan, Kredibilitas Sumber Pesan, Persepsi Keparahan, dan Persepsi Kerentanan terhadap Sikap Terhadap Rabies. Studi dilakukan dengan metode survei terhadap pengguna Twitter yang pernah melihat setidaknya satu pesan rabies di Twitter sebelum penelitian dimulai. Temuan menunjukkan hubungan yang signifikan pada variabel Kredibilitas Sumber Pesan serta Persepsi Keparahan terhadap Sikap Terhadap Rabies, sedangkan Kualitas Argumen Pesan serta Persepsi Kerentanan tidak berhubungan signifikan dengan Sikap Terhadap Rabies. Lebih lanjut, Relevansi Isu Kesehatan tidak berperan signifikan sebagai moderator antara variabel independen dengan variabel dependen. Temuan penelitian ini berkontribusi memperluas literatur dan studi terkait pemrosesan informasi kesehatan di media sosial, serta memberikan saran kepada otoritas kesehatan di Indonesia dalam menyusun strategi komunikasi persuasi dan edukasi kesehatan kepada khalayak, khususnya di media sosial.
This research examines factors related to the processing of health message information on the issue of rabies on social media, especially Twitter, with the relevance of the health issue as a moderator variable. This topic is important to study considering that several previous studies have not discussed the issue of rabies in information processing and have not tested how the relevance of health issues acts as a moderator. This research adapts two models, namely the Elaboration Likelihood Model (ELM) which explains information processing, and the Health Belief Model (HBM) which explains health belief variables that shape individual attitudes, to examine the relationship between Message Argument Quality, Message Source Credibility, Perceived Severity, and Perception of Susceptibility on Attitudes Toward Rabies. The study was conducted using a survey method of Twitter users who had seen at least one rabies message on Twitter before the research began. The findings show a significant relationship between the variables Credibility of the Message Source and Perceived Severity on Attitudes Towards Rabies, while the Quality of Message Arguments and Perceived Susceptibility are not significantly related to Attitudes Towards Rabies. Furthermore, the relevance of health issues does not play a significant role as a moderator between the independent variable and the dependent variable. The findings of this research contribute to expanding literature and studies related to processing health information on social media, as well as providing advice to health authorities in Indonesia in developing communication strategies for persuasion and health education to the public, especially on social media.