Berpindah dari satu tokoh ke tokoh lainnya di masing-masing cerita, karya sastra Turki klasik modern pemenang penghargaan Orhan Kemal Award tahun 1974 ini menyatukan kehidupan yang tampaknya berbeda dalam plot yang cerdas dan seperti prisma. Dimulai dan diakhiri dengan runtuhnya pohon poplar di pusat Kota Ankara, percakapan para tokoh memperlihatkan kepada pembaca karakter-karakter dari berbagai lapisan masyarakat di Turki saat itu.
Dimulai dari kisah penjaga toko dan kekasihnya, mantan guru bertangan besi, pengusaha yang menyedihkan, pegawai bank, mahasiswa idealis, tukang sepatu gipsi, hingga pelacur anak dan penjaga apartemen yang tertekan oleh hidupnya, Sevgi Soysal membangun cerita perjuangan antara generasi tua yang puas dengan Turki pasca-Ottoman baru dan yang terusik oleh perubahan yang dicari dan dibawa oleh generasi muda yang memberontak dengan potret Turki di era 1960-an. Para tokoh yang mewakili berbagai kelas bersentuhan sekilas dan memicu rantai cerita yang asyik untuk dibaca dengan bumbu romantisme dan politik yang terjalin dalam pertanyaan tentang apa arti kesetiaan bagi saudara kandung, kekasih, negara, dan tujuan.
Buku ini memiliki bahasan yang menarik kaya akan makna yang mendalam untuk dibaca oleh anak muda. Ayo beli Novel “Tengah Hari di Yenisehir” di toko Gramedia sekarang juga.