Infeksi luka operasi (ILO) merupakan salah satu infeksi nosokomial yang dapat meningkatkan morbiditas, mortaIitas, biaya, dan lama perawatan di rumah sakit.
Penggunaan antibotik profilaksis merupakan salah satu cara untuk menurunkan kejadian ILO. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis di ruang bedah dengan kejadian ILO di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta Rancangan penelitian yang digunakan adalah potong lrntang dan pengambilan data dilakukan secara prospektif. Sebanyak 200 sampel diambil dari 232 pasien yang menjalani operasi terencana selama peri ode 17 Oktober - 30 November 2012. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kejadian ILO sebesar 2,5%. Antibiotik profilaksis digunakan pada sebagian besar operasi (89,0%). Jenis antibiotik profilaksis yang banyak
digunakan adalah cefalosporin generasi III (54,5%) dan cefalosporin generasi IV (37,1%). Sebagian besar pasien (79,0%) menerima antibiotik profilaksis tepat indikasi, 79,2% tidak tepat waktu (terlalu lambat), dan 70,8% tidak tepat durasi
(terlalu lama). Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara ketepatan indikasi, ketepatan waktu pemberian, dan ketepatan
durasi pemberian dengan kejadian fLO (p > 0,05). Faktor risiko yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian ILO adalah durasi operasi dan riwayat penggunaan antibiotik sebelum operasi (p < 0,05).