Pengelolaan lalu lintas di Semarang Raya memerlukan pemahaman mendalam mengenai pola lalu lintas saat ini dan masa depan. Reviu model lalu lintas menggunakan perangkat lunak CUBE dilakukan untuk meningkatkan manajemen lalu lintas, melibatkan survei primer pada Juni-Juli 2022, diskusi intensif dengan pemangku kepentingan, dan kalibrasi model hingga tahun 2060 serta analisis volume lalu lintas hingga 2065. Survei dilakukan di 62 titik untuk traffic counting dan 12 lokasi untuk survei asal tujuan, menghasilkan data valid yang penting untuk kalibrasi model. Proyeksi menunjukkan ruas tol tertentu akan mencapai kapasitas maksimum sebelum 2045 atau 2060, dengan potensi peningkatan di ruas lain setelah proyek selesai. Sebagai ketua tim survei, asisten ahli pemodelan, dan PIC proyek, saya memastikan pelaksanaan survei, kalibrasi model, dan koordinasi proyek berjalan sesuai rencana, menghasilkan model lalu lintas yang akurat dan relevan untuk perencanaan masa depan di Semarang Raya.
Traffic management in Greater Semarang requires a deep understanding of current and future traffic patterns. A review of the traffic model using CUBE software was conducted to improve traffic management. This involved a primary survey in June-July 2022, intensive discussions with stakeholders, and model calibration up to 2060 with traffic volume analysis until 2065. The survey was conducted at 62 points for traffic counting and 12 locations for origin-destination surveys, yielding valid data crucial for model calibration. Projections indicate that certain toll roads will reach maximum capacity before 2045 or 2060, with potential increases on other roads after the project is completed. As the survey team leader, assistant modeling expert, and project PIC, I ensured that the survey, model calibration, and project coordination were carried out as planned, resulting in an accurate and relevant traffic model for future planning in Greater Semarang.