Parameter umum untuk melihat apakah suatu masyarakat sudah terpenuhi kondisi kesejahteraannya menurut konsep kesejahteraan sosial adalah di mana suatu masalah sosial dapat dikelola, sejauh mana kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi, dan tingkatan di mana kesempatan untuk mengembangkan diri difasilitasi oleh pemerintah. Namun faktanya, kondisi KRL Commuter Line sering dikeluhkan karena tidak lagi memberikan kenyamanan sebagai bentuk kesejahteraan kepada penggunanya. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk memberi gambaran mengenai kondisi pengguna KRL Commuter Line yang transit di Stasiun Manggarai. Terdapat dua variabel yang diuji dalam penelitian ini, yakni resiliensi dan stres perjalanan (commuting stress). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah accidental sampling dan online sampling menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner dalam ukuran skala Likert. Pengumpulan data dilakukan pada April–Mei 2024 dengan jumlah responden 331 pekerja pengguna KRL Commuter Line yang transit di Stasiun Manggarai. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi hubungan antara variabel resiliensi dengan variabel stres perjalanan (commuting stress) pada sebagian besar pekerja pengguna KRL Commuter Line transit Stasiun Manggarai termasuk signifikan dengan kekuatan hubungan masuk ke dalam kategori cukup berdasarkan hasil uji korelasi Kendall’s Tau-b sebesar 0,353. Arah hubungan yang terbentuk bersifat positif menunjukkan semakin tinggi tingkat stres perjalanan (commuting stress) pengguna maka semakin tinggi pula tingkat resiliensi diri.
The general parameters for seeing whether a society's welfare conditions have been met according to the concept of social welfare are the extent to which a social problem can be managed, the extent to which society's needs can be met, and the level to which the government facilitates opportunities for self-development. However, the condition of the KRL Commuter Line is often complained about because it no longer provides comfort as a form of welfare to its users. Therefore, this research was conducted to provide an overview of the conditions of KRL Commuter Line users who transit at Manggarai Station. Two variables were tested in this research: resilience and commuting stress. This study uses a quantitative approach. The data collection techniques used were accidental sampling and online sampling using a survey method with a questionnaire instrument on a Likert scale. Data was collected in April–May 2024 with 331 respondents who used the KRL Commuter Line and transited at Manggarai Station. The results of this research show that the condition of the relationship between the resilience variable and the commuting stress variable for the majority of workers using the KRL Commuter Line transit at Manggarai Station is significant, with the strength of the relationship being in the sufficient category based on the results of the Kendall's Tau-b correlation test of 0.353. The direction of the relationship formed is positive, indicating that the higher the user's level of commuting stress, the higher the self-resilience.