Malaria telah menciptakan krisis kebangkitan kembali dalam kontinum eliminasi di Zimbabwe, yang berbeda dari komitmen global untuk eliminasi malaria pada tahun 2030. Penelitian kohort retrospektif ini bertujuan untuk menentukan faktor risiko yang terkait dengan malaria berat di distrik Beitbridge dan Lupane. Pengambilan sampel multistage digunakan untuk merekrut 2414 orang yang tercatat dalam database Perangkat Lunak Informasi Kesehatan Distrik2 Tracker. Penelitian ini menggunakan IBM SPSS 29.0.2.0 (20) untuk analisis data, dan rasio odds (OR) untuk memperkirakan risiko relatif (RR; 95% CI; p <0,05). Studi ini mengungkapkan risiko relatif yang signifikan (p-value<0,05) untuk individu yang tidak memiliki Kelambu Berinsektisida Tahan Lama (Beitbridge 47,4; Lupane 12,3), mereka yang memiliki tetapi tidak menggunakan LLIN (Beitbridge 24,9; Lupane 7,83), mereka yang tidur di luar rumah pada malam hari (Beitbridge 84,4; Lupane 1,93), dan orang dewasa (Beitbridge 0,18; Lupane 0,22) dibandingkan dengan kelompok referensi yang sesuai. Faktor-faktor lain menunjukkan RR yang bervariasi: jenis kelamin (Beitbridge 126,1), pengobatan yang cepat (Beitbridge 6,78), pengunjung yang menjadi tuan rumah (Lupane 6,19), dan tempat tinggal (Lupane 1,94) dibandingkan dengan kelompok referensi yang sesuai. Manajemen faktor risiko perlu difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat setempat tentang malaria, cakupan universal LLINs pada ruang tidur di dalam dan di luar ruangan, program berbasis masyarakat tentang penggunaan LLIN yang tepat dan konsisten, skrining pengunjung dari daerah endemis malaria, kegiatan entomologi yang komprehensif, intervensi malaria campuran di titik-titik rawan di daerah pedesaan, dan penelitian di masa depan tentang dinamika penularan malaria lokal. Meskipun Zimbabwe memiliki potensi untuk mencapai tujuan global eliminasi malaria, keberhasilannya tergantung pada upaya mengatasi faktor-faktor risiko untuk mempertahankan kemajuan yang telah dicapai di antara daerah-daerah yang telah dieliminasi dari malaria.
Malaria has created a resurgence crisis in Zimbabwe’s elimination continuum, diverging from global commitment to malaria elimination by 2030. This retrospective cohort study aimed to determine the risk factors associated with severe malaria in the Beitbridge and Lupane districts. Multistage sampling was used to recruit 2414 individuals recorded in the District Health Information Software2 Tracker database. The study used IBM SPSS 29.0.2.0(20) for data analysis, and odds ratios (ORs) to estimate the relative risk (RR; 95% C.I; p < 0.05). The study revealed significant relative risks (p-value< 0.05) for individuals who had no Long-Lasting Insecticidal Nets (Beitbridge 47.4; Lupane 12.3), those who owned but used the LLINs (Beitbridge 24.9; Lupane 7.83), those who slept outdoors during the night (Beitbridge 84.4; Lupane 1.93), and adults (Beitbridge 0.18; Lupane 0.22) compared to the corresponding reference groups. Other factors showed varying RR: sex (Beitbridge 126.1), prompt treatment (Beitbridge 6.78), hosting visitor(s) (Lupane 6.19), and residence (Lupane 1.94) compared to the corresponding reference groups. Risk factor management needs to focus on increasing local awareness of malaria, universal LLINs coverage of indoor and outdoor sleeping spaces, community-based programs on proper and consistent LLIN usage, screening of visitors from malaria-endemic areas, comprehensive entomological activities, mixed malaria interventions in rural hotspots, and future research on local malaria transmission dynamics. While Zimbabwe has the potential to meet the global goal of malaria elimination, success depends on overcoming the risk factors to sustain the gains already made among malaria elimination districts.