Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurun akibat adanya pandemi Covid-19, mendorong pihak manajemen untuk mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan laba perusahaan. Praktik manajemen laba dan penghindaran pajak berpotensi dimanfaatkan oleh pihak manajemen untuk melakukan perataan laba di masa yang akan datang. Namun, tindakan tersebut dapat menimbulkan konflik kepentingan, serta dilema etika bagi beberapa pihak. Perusahaan multinasional berpotensi memanfaatkan adanya peluang arbitrase peraturan lintas negara untuk mencapai strategi perataan laba perusahaan. Tesis ini menguji pengaruh manajemen laba dan penghindaran pajak terhadap profitabilitas di periode berikutnya dengan proporsi komisaris independen sebagai variabel moderasi. Sampel penelitian ini menggunakan 27 perusahaan induk multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2022. Hasil penelitian diolah menggunakan regresi data panel dengan model efek acak sebagai model terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas masa depan, sedangkan praktik penghindaran pajak memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas di periode mendatang. Namun, ketika ada interaksi faktor dari komisaris independen, pengaruh tersebut menjadi tidak signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa komisaris independen tidak mampu memperlemah hubungan antara manajemen laba dan profitabilitas, serta tidak mampu memperlemah hubungan antara penghindaran pajak dan profitabilitas. Penelitian ini menduga adanya faktor karakteristik perusahaan Indonesia yang berpotensi menghambat komisaris independen dalam menjalankan tanggung jawab pengawasan mereka secara efektif. Penelitian ini menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkaji bagaimana karakteristik perusahaan memengaruhi proporsi komisaris independen.
The economic downturn in Indonesia caused by the Covid-19 pandemic has led company management to take actions to stabilize profits. Practices such as earnings management and tax avoidance may be utilized by management to smooth income in future periods. However, these actions can result in conflicts of interest and ethical dilemmas for various stakeholders. Multinational corporations may exploit regulatory arbitrage opportunities across different countries to achieve their income smoothing strategies. This thesis examines the impact of earnings management and tax avoidance on future profitability, with the proportion of commissioners’ independence acting as a moderating variable in multinational parent companies in Indonesia. This study sample uses 27 multinational parent companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the 2019-2022 period. This research findings were analyzed using panel data regression, with the random effects model identified as the most suitable. This results indicate that earnings management has a significant negative effect on future profitability, while tax avoidance practices have a significant positive effect on future profitability. However, when considering the interaction factor of commissioners’ independence, these effects become insignificant. The study also reveals that commissioners’ independence are unable to mitigate the relationship between earnings management and future profitability, as well as between tax avoidance and future profitability. This study alleged that the characteristics of Indonesian companies may prevent commissioners' independence from effectively fulfilling their oversight responsibilities. It suggests further research to investigate how these characteristics influence the proportion of commissioners’ independence.