Kelurahan Duren Sawit merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Duren Sawit dimana tingkat pemanfaatan air tanah masih tinggi meskipun telah lama tersedia jaringan perpipaan dan lebih setengah Kepala Keluarga tergolong masyarakat berkemampuan ekonomi baik. Masalah penelitian ini adalah pemanfaatan air tanah yang tinggi dan tidak terkendali menimbulkan dampak lingkungan, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan menganalisis sumber air untuk kebutuhan masyarakat, menganalisis kesadaran dan perilaku ramah lingkungan masyarakat terhadap pemanfaatan air kebutuhan rumah tangga dan merumuskan strategi percepatan peralihan dari pemanfaatan air tanah menuju air perpipaan. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode gabungan (mix method). Pendekatan kualitatif menggunakan grounded teory, sedangkan analisis permasalahan untuk merumuskan strategi menggunakan menmggunakan diagram fishbone. Hasil penelitian menunjukan 81% rumah tangga memanfaatkan air tanah, 9% air perpipaan dan 10% memanfaatkan dua sumber. Terdapat lima 5 (lima) faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat pemanfaatan air perpipaan yaitu: sosial ekonomi, kualitas air tanah, perilaku ramah lingkungan, kinerja PAM Jaya dan regulasi air tanah untuk kebutuhan rumah tangga. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor perilaku ramah lingkungan merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingginya pemanfaatan air tanah. Diperlukan perbaikan dan solusi terhadap lima faktor diatas seperti program sosialisasi dan edukasi pelestarian air tanah, program penyambungan air perpipaan secara gratis untuk rumah tangga ekonomi kurang mampu, sosialisasi kualitas air tanah, peningkatan kinerja PAM Jaya serta percepatan penerbitan perubahan ketentuan pengambilan air tanah untuk kebutuhan rumah tangga.
Sub-District Kelurahan Duren Sawit is one of the Sub-District in District Duren Sawit where the groundwater utilization is still high despite the availability of piped water for a long time and more than half of the family heads are classified as economically well-off. The problem of this research is that high and uncontrolled groundwater utilization causes environmental, social and economic impacts. This research aims to analyze water sources for community needs, analyze community awareness and environmentally friendly behavior towards household water use and formulate strategies to accelerate the transition from groundwater use to piped water. The research approach is qualitative with mixed methods. The qualitative approach uses grounded theory, while the problem analysis to formulate strategies uses fishbone diagrams. The results showed 81% of households utilize groundwater, 9% piped water and 10% utilize two sources. There are five (5) factors that influence the low level of piped water utilization, namely: socio-economic, groundwater quality, environmentally friendly behavior, PAM Jaya performance and groundwater regulations for household needs. The conclusion of this study is that the environmentally friendly behavior factor is the main factor influencing the high utilization of groundwater. Improvements and solutions to the five factors above are needed such as socialization and education programs for groundwater conservation, free piped water connection programs for economically disadvantaged households, socialization of groundwater quality, improving the performance of PAM Jaya and accelerating the issuance of changes to the provisions of groundwater withdrawal for household needs.