UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Konflik Identitas Tokoh Polisi Jerman Pasca Unifikasi dalam Film Freies Land (2019) = Identity Conflict of German Police Characters Post-Unification in Freies Land (2019)

Billy; Lily Tjahjandari, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024)

 Abstrak

Bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur ditandai dengan meleburnya Deutsche Demokratische Republik (DDR) ke dalam Bundesrepublik Deutschland (BRD) pada tanggal 3 Oktober 1990. Terlihat secara jelas setelah penyatuan tersebut masih meninggalkan bekas-bekas identitas dalam setiap diri individu yang ada, tak terkecuali yaitu polisi (Polizei). Penelitian ini mengeksplorasi konflik identitas polisi kriminal Jerman Barat yang diwakili oleh Patrick Stein dan Jerman Timur yang diwakili oleh Markus Bach pasca reunifikasi Jerman dalam film Freies Land (2019) karya Christian Alvart. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan didukung oleh kerangka Teori Identitas Sosial dikembangkan oleh Tajfel dan Turner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun batas politik Jerman telah dihapus, tetapi konflik identitas melalui bias, ketegangan, prasangka, dan warisan ideologi/budaya yang mengarah pada kepentingan kelompok yang diwakilinya (Jerman Barat dan Jerman Timur) menimbulkan tantangan yang sulit untuk merekonsiliasi identitas yang sama dalam Jerman yang bersatu.
The unification of West Germany and East Germany was marked by the merging of the Deutsche Demokratische Republik (DDR) into the Bundesrepublik Deutschland (BRD) on October 3, 1990. Clearly visible after this unification were the remnants of individual identities, including those of the police (Polizei). This research explores the identity conflict between the West German criminal police, represented by Patrick Stein, and the East German criminal police, represented by Markus Bach, following German reunification as depicted in Christian Alvart's film Freies Land (2019). This study employs a qualitative method supported by the framework of Social Identity Theory developed by Tajfel and Turner. The results of this research indicate that although the political boundaries of Germany have been removed, identity conflicts manifested through biases, tensions, prejudices, and ideological/cultural legacies reflecting the interests of the groups they represent (West Germany and East Germany) present significant challenges in reconciling a unified identity within a united Germany.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Billy.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Makalah dan Kertas Kerja
No. Panggil : MK-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 31 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-pdf 11-24-10045011 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920549961
Cover