Populasi global berang-berang cakar kecil telah menurun lebih dari 30% selama 3 dekade terakhir dan diperkirakan akan terus menurun. Pada tahun 2021, IUCN menyatakan bahwa status konservasi spesies ini telah diklasifikasikan sebagai “vulnerable” sejak tahun 2028. Perlu dilakukan salah satu langkah konservasi, seperti konservasi ex-situ di Gembira Loka Zoo, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan menganalisis perilaku harian Aonyx cinereus, mengetahui ada atau tidaknya perilaku stereotip, kemudian menilai serta mengetahui tingkat kesejahteraannya berdasarkan 5 prinsip kesejahteraan satwa (five freedoms). Metode yang digunakan yaitu scan animal sampling dan ad libitum. Pengamatan dilakukan pada satu koloni terdiri dari tujuh ekor berang-berang cakar kecil. Tujuh ekor tersebut yaitu satu pasang induk jantan dan betina berikut ke lima anaknya berkelamin jantan. Durasi pengamatan selama enam jam per hari dengan 36 interval selama dua bulan (Januari—Februari 2024) di kandang peraga indoor berangberang cakar kecil, Gembira Loka Zoo, Yogyakarta. Hasil yang didapatkan yaitu teramatinya seluruh perilaku harian termasuk perilaku seksual dan perilaku stereotip yang terkadang muncul, seperti mengemis, mondar-mandir, melempar kepala ke belakang, dan gerakan memutar. Kategori perilaku harian dengan frekuensi tertinggi adalah perilaku individu (75,70%) dengan perilaku yang mendominasi istirahat atau resting (38,37%). Diikuti perilaku sosial (14,59%), dan perilaku stereotip (9,71%). Perilaku harian yang teramati dan hasil penilaian kesejahteraan satwa berdasarkan lima prinsip kesejahteraan satwa (five freedoms), menunjukkan bahwa Gembira Loka Zoo, Yogyakarta sangat baik sebagai salah satu konservasi ex-situ dalam capaian implementasi five freedoms pada pelaksanaan kesejahteraan satwa dengan total skor 81,5.
The global population of small-clawed otters has declined by more than 30% over the past three decades and projected to continue decreasing. In 2021, the IUCN stated that the conservation status of this species has been classified as vulnerable since 2008. Conservation measures, such as ex-situ conservation at Gembira Loka Zoo, Yogyakarta, are necessary. This study aims to analyze the daily behavior of Aonyx cinereus, determine the presence of stereotypic behaviors, and assess their welfare based on the five principles of animal welfare. The methods used include scan sampling and ad libitum sampling. Observations were conducted on a colony consisting of seven small-clawed otters: an adult pair (one male and one female) and their five male offspring. Observations were carried out for six hours per day, with 36 intervals over two months (January–February 2024) in the small-clawed otter indoor exhibit enclosure at Gembira Loka Zoo, Yogyakarta. The results indicated that all daily behaviors were observed, including occasional stereotypic behaviors such as begging, pacing, twisting head back and forth, and circling. The category of daily behavior with the highest frequency was individual behavior (75.70%), with resting being the predominant behavior (38.37%), followed by social behavior (14.59%), and stereotypic behavior (9.71%). The observed daily behaviors and animal welfare assessment based on the five principles of animal welfare indicate that Gembira Loka Zoo, Yogyakarta, as an ex-situ conservation site, has excellently implemented the five freedoms of animal welfare with total score of 81.5.