Prevalensi penduila Iripertensi relatif tinggi di negara Amerika Serikat dan Indonesia,
sedangkan presentase hipertensi esensial bukisar 89-95,3% dari penderita Iripertensi. Penyebab
Iripertensi esensial belum diketalrui secara pasti, tetapi salah satu hipotesa menyatakan bahwa
ada hubungannya dengan peningkatan resistensi insulin. Sllnggulrp"n demikian penelitian yang
dilakukan pada ras/etnik tertentu mengemukakan balrwa hipertensi eunsial tidak buhubungan
dengan peningkatan resistensi insulin.
Untuk itu telah dilakukan sualu studi "cross sectiollal" yang bertujuan untuk melilzat
apakah ada .hubungan antara hipertensi esensial dengan peningkalan resistensi insulin. Resislensi
insulin 'yang meningkal diukur secara tidak langsung dari peningkatan kadar inslllin' 'dalam
balas lertenill. Responden ludiri alas kelompok kasus dan kontrol dengan ciri-ciri sbb : lak-laki,
, usia 25-.:/5 lahun, loluansi giukosa nonnal, non obes dan memenuhi krileria ekskluasi. Responden
dari RSJHK, Puskesmas Jakarta Selalan dan Pusal. responden yang hipertensi sebagai
kelompok kasus sedangkan kelompok konlrol mempunyai lekanan darah dalam balas nom/a/'
."Iasing-masing kelompok ludiri dari 50 responden.
Didapalkan kadar insulin kelompok kasus bubeda bennakna dengan konlrol (/2 .50 ±
4.42 uUlI vs 8.93 ± 1.02 uUlI). demikian pilla kadar TG (/51.60 ± 75.44 mg/dl vs 110 .. 28 ±
17,58 mg/dl). Sedangkan umur kedlla kelompok kurang lebih sama (38.2 ± 5.8 lahun dan 37.8
± 5.7 tahun).
Analisa univarial secara I-test an/ara kasus da/l kontrollulzadap variabel Ins, Kol. TG.
LDL. HDL. U"IT dan RPp, pada kaslls menunjllkkan kemaknaan hanya pada Ins dan TG.
Sedangkan pada konlrol tidak menunjukkan kemaknaan tuhadap semua variabel.
Analisa regresi anlara kadar insulin dengan TDS maupun TDD pada ke/ompok kasus
menunjukkan kore/an yang positif (r = 0.72, P < 0.05 dan r = 0,45. P < 0.05). demikian pula
antara insulin dengan kadar TG (r = 0,54, P < 0,05). Telapi tidak didapalkan korelas dengan
kadar Kol, LDL, HDL. demikian pula dengan IMT dan RPP. Analisa regresi anlara kadar lrigliserida
dengan TDS maupun TDD menunjukan korelasi yang posiliJ (r = 0,45, P < 0,05 dan r =
0,33. p < 0,05) .
. Sedangkan pada kontrol semua lidak menllnjukkall korelasi.'
Analisa univarial secara Kai-Kuadrat terl,adap kelompok Hiperinsulinemia dan Normoinsuli,!
emia luhadap IMT < 25 dan ~ 25. didapatkan p > 0.05. demikian pula terlladap
RPP < 0,85 dan ~ 0,85 didapatkan p > 0.05.Analisa multivariat lerhadap pengaruh kadar
illsulin mauplln TG alas perubahan lekanan darah pada ke/ompok kasus didapatkan persamaan :
TDR = 125 + 2,74 Ins - 0,0154 TG. DariJonnula ini yang menunjukkan kemaknaan adalalr Ins
dengan p < 0.05.
Dapal disimpulkan bahwa ludapat hubungan anlara kadar insulin dengan lekanan
darah maupun dengan kadar trigliserida. Dapat disimpulkan pula balrwa kadar insulin benar
secara bermakna meningkatkan lekanan darah rata-rala.