Saksi Mata merupakan buku kumpulan cerita pendek karya Seno Gumira Ajidarma. Buku ini terbit pertama kali tahun 1994. Kisah-kisahnya ditulis berdasarkan pemberitaan mengenai Insiden Dili yang sempat membuat ia dilepaskan untuk sementara dari tugasnya sebagai redaktur pelaksana Jakarta. Keenam belas kisah yang terdapat dalam buku ini menyuguhkan cerita tentang kekejaman dan derita manusia, yang melampaui batas nalar. Telinga manusia dijadikan hadiah, mata dijadikan bahan sup, dan kisah-kisah tragis lainnya. Atas kisah-kisah tersebut, buku ini juga mendapat Penghargaan Penulisan Karya Sastra 1995 dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Seno Gumira Ajidarma merupakan salah satu sastrawan Indonesia yang masih produktif menulis karya sastra hingga saat ini. Beliau dilahirkan di Boston pada 19 Juni 1958, lalu menetap lama di Yogyakarta. Setelah lulus SMA pada usia sembilan belas tahun, beliau memulai kariernya sebagai wartawan lepas di Harian Merdeka. Sastrawan yang saat ini masih menjabat sebagai rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu dikenal karena gaya kepenulisannya yang cenderung lepas atau tidak terpatok pada teori-teori kepenulisan, dan bisa dibilang gaya kepenulisannya itu seringkali mengangkat hal-hal yang absurd.
Meskipun demikian, bukan berarti karya-karya Seno Gumira Ajidarma itu kalah dengan para pengarang lain yang cenderung mengangkat tema yang realistis, lho. Karena bagaimanapun karya-karya Seno Gumira Ajidarma itu mampu memberikan warna baru dalam dunia sastra Indonesia.