Latar belakang dan tujuan: Hiperurikemia sering ditemukan pad a stroke iskemik fase akut. Selain sebagai faktor risiko independen terhadap stroke, peningkatan kadar asam urat serum pada fase akut stroke kemungkinan sebagai reaksi stres akut dari tubuh untuk menetralisir radikal bebas yang timbul akibat iskemi otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran asam urat dan adakah kaitannya dengan gambaran klinis pasien dengan stroke iskemik. Metodologi: 39 pasien dengan stroke iskemik fase akut yang memenuhi syarat berusia 45 - 64 tahun, diikutkan dalam penelitian yang menggunakan metode diskriptif analitik ini. Kadar a5am urat serum diukur pada hari ke 3, 10 dan 21 setelah serangan dan klinis neurologis dinilai dengan memakai skala stroke Orgogozo pada hari yang sarna. Hasil penelitian: Hiperurikemia didapatkan pad a 10,3 % pasien. Rata - rata kadar as am urat pada pengukuran hari ke-3: 325,1 umoVL menurun bennakna pada han ke-10: 318,0 umolll dan pada hari ke-21: 302,4 umolll (p = 0,04). Rata - rata skor skala stroke menurut Orgogozo pada penilaian hari ke 3 adalah 63,6, meningket bennakna pada hari ke 10 (72,3) dan pada hari ke 21 (79,6) (p = 0,000). Rata - rata skor derajat gangguan motorik menurut skala stroke Orgogozo pada penilaian hari ke 3 adalah 28,1, meningkat bennakna pada hari ke 10 (34,5) dan pada hari ke 21 (40,9) (p = 0,000). Tidak didapatkan hubungan yang bennakna antara peningkatan kadar asam urat saat awal fase akut stroke dengan gambaran klinis (p = 0,420) dan dengan derajat gangguan motorik (p = 0,468) Kesimpulan: Kadar asam urat serum akan megalami peningkatan pada awal stroke dan akan menu run kembali perlahan setelah fase akut stroke terlewati. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara peningkatan kadar asam urat serum fase akut dengan gambaran k1inis pasien dengan stroke iskemik.