Satu hal yang begitu krusial dalam studi hadis adalah adanya fakta bahwa kodifikasi hadis dilakukan pada waktu yang cukup jauh dari peristiwa-peristiwa yang dinarasikannya. Untuk itu, tulisan ini memfokuskan pada metode-metode yang digunakan untuk menenetukan keotentikan hadis. Dengan demikian, riset ini dapat menjadi pertimbangan untuk menempatkan hadis dalam studi Islam. Riset ini menggunakan pendekatan isnad yang didukung dengan metode komparatif, pendekatan Barat dan Timur. Metode ini diperkuat dengan karya-karya dan literaturliteratur para ahli hadis Barat dan Timur. Tulisan ini akhirnya menegaskan bahwa dasar-dasar kritreria dalam menentukan keotentikan hadis dan evaluasi kritis terhadap bentuk-bentuk dalam mentransmisikan hadis merupakan hal yang fundamental untuk dipertimbangkan. Walaupun demikian, bentuk-bentuk itu tidak mudah diinvestigasi karena mereka dapat digunakan secara bergantian. Begitu juga dengan ulumul hadis yang masih perlu dipertanyakan tentang keselarasannya dengan praktek pentransmisian dan kritik terhadap hadis pada masanya.