Konflik yang terkait dengan isu keagamaan sering timbul dengan sangat mudah. Tanpa menafikan hadirnya oknum provokator, konflik ini biasanya muncul karena rendahnya sikap saling pengertian dan terbatasnya komunikasi antar agama. Dalam artikel ini, penulis berpandangan bahwa mediasi –sebagai salah satu jalan keluar yang popular untuk mengatasi konflik keagamaan, yang lebih menekankan terwujudnya kesepakatan damai antar pemeluk agama– kurang cocok untuk kondisi di Indonesia. Berdasarkan analisis atas usaha untuk resolusi konflik keagamaan di Indonesia, upaya yang lebih cocok untuk dilakukan adalah yang mengarah pada upaya saling memahami antar kelompok agama yang berbeda-beda. Hal itu dapat diusahakan melalui peningkatan komunikasi antar pemeluk agama, termasuk melalui jalur pendidikan formal, dialog antar agama, hingga memperluas ruang publik untuk pengembangan tradisi peace building.