UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Korelasi Potensial Cetusan Auditori Batang Otak dengan Keluaran pada Cedera Kranio-Serebral dengan SKG 5 - 10 di bagian Neurologi RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta

Hartono; Fachrida L. Moeliono, supervisor; Bob Santoso Wibowo, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 1997)

 Abstrak

Latar belakang : Angka kejadian dan kematian penderita cedera kranio-serebral cukup tinggi. Dalam upaya memperkecil angka kematian dan kecacatan penderita cedera kranio-serebral diperlukan sarana untuk memprediksi keluaran pada cedera kranio-serebral. Berbagai penelitian untuk memprediksi ke1uaran telah dilakukan, diantaranya pemeriksaan neuro-fisiologis seperti PCAB (potensial cetusan auditori batang otak). Metodologi : Pemeriksaan PCAB dilakukan dengan menggunakan alat peme riksaan potensial cetusan Mede1ec ER 94a1sensor dengan stimulasi Mede1ec ST 10 sensor di laboratorium EMG bagian Neurologi RSUPNCM terhadap 58 penderita cedera kranio-serebral dengan SKG 5-10 usia 20-50 tahun yang dirawat di bagian Neurologi RSUPNCM dalam waktu 6-72 jam pertama dengan memperhatikan kriteria penerimaan dan kriteria penolakan. Dilakukan klasifikasi gambaran PCAB dan keluaran (contracted scale Glasgow Outcome Scale) dalam 10 hari perawatan dan dilakukan uji statistik korelasi PCAB dengan keluaran dengan tingkat kemaknaan p=0,05. Basil penelitian: PCAB normal didapatkan pada 53,45% penderita dan PCAB abnormal didapatkan pada 46,55% penderita. Pemanjangan latensi antar ge10m bang unilateral didapatkan pada 32,76%, pemanjangan bilateral pada 3,450/0, dan hanya timbul gelombang I unilateral pada 10,34% penderita. Tidak didapatkan penderita dengan hanya timbul gelombang I bilateral. Sebagian besar penderita (74,08%) mengalarni pemanjangan latensi antar gelombang Ill-V, 3,7% penderita dengan pemanjangan latensi antar gelombang I-V. Keluaran baik terjadi pada 43,4% dan keluaran buruk. terjadi pada 56,6% penderita. keluaran baik terjadi pada 76,42% penderita dengan PCAB normal dan keluaran buruk terjadi pada 88,890/0 penderita dengan PCAB abnormal. Secara statistik terdapat perbedaan bennakna antara keluaran penderita dengan PCAB normal dan PCAB abnormal dan makin berat ke1ainan PCAB maka kemungkinan keluaran buruk lebih besar (p<0,05). Kesimpu/an Kata kuoci PCAB dapat memprediksi keluaran buruk. pada penderita cedera kranio-serebral dengan akurat.

Background: The morbidity and mortality rate of craniocerebral injury patients is quite high. An adequate equipment is needed to predict the outcome of craniocerebral injury to reduce the mortality and prevent more disability. Several researches for predicting the outcome have already been done, such as neurophy siological studies like BAEP (Brainstem Auditory Evoked Potentials). Method : BAEP studies have been done, using Medelec ER 94a / ST 10 equip ment at the EMG-EP laboratory of the Department of Neurology of the Cipto mangunkusumo Hospital, in 58 craniocerebral injured patients with a Glasgow Coma Scale between 5-10, age 20-50, who were admitted to the Neurology ward of the Ciptomangunkusumo Hospital within the first 6-72 hours by looking at the inclusion and exclusion criteria. Statistic evaluation have been done to classify the correlation of BAEP abnonualities with the 10 days outcome (contracted scale of Glasgow Outcome Scale) with a significance ofp = 0.05. Result : Normal BAEP are found in 53.45% patients and abnormal ones are found in 46.55% patients. A unilateral extended interpeak latency was found at 32.76% and 3.45% had a bilateral prolongation and 10.34% only had a unilateral first peak. Most of the patients (74.08%) had a prolongation of the III-V interpeak latency, 3.7% patients had a prolongation of the I-V interpeak latency. 43.4% patients had a good outcome and 56.6% a bad outcome. Good outcome occurred at 76.42% patients with normal BAEP and bad outcome occurred at 88.89% patients with abnormal BAEP. Statistically, there is a significant difference between the outcome of patients with normal and abnormal BAEP, and the probability for a bad outcome was more in the presence of severe BAEP abnormalities (p<0.05). Conclusion: BAEP is able to predict the outcome of craniocerebral injury patients acurately.

 File Digital: 1

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Open
No. Panggil : T58370
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 1997
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : ix, 58 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T58370 15-24-79827564 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920552707
Cover